REPUBLIKA.CO.ID,SURABAYA -- Gubernur Jawa Timur Soekarwo melantik anggota DPRD Kota Madiun Armaya menjadi Wakil Wali Kota (Wawali) Madiun sisa masa jabatan 2014-2019 di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Kamis (26/10). Armaya terpilih menjadi Wawali Madiun menggantikan Sugeng Rismiyanto yang naik status menjadi Wali Kota Madiun.
Adapun, Sugeng Rismiyanto naik menjadi wali Kota Madiun menggantikan Bambang Irianto yang mengundurkan diri dari jabatan. Bambang mengundurkan diri lantaran tersangkut kasus korupsi proyek pembangunan Pasar Besar Madiun.
Saat pelantikan, Soekarwo mengingatkan tanggung jawab yang sangat besar terhadap pelaksanaan pembangunan di Kota Madiun. Ia mengingatkan agar konsep kesejahteraan di Kota Madiun menjadi bagian penting dalam pembangunan.
"Konsep ini tidak sekedar mengejar pertumbuhan tinggi, tapi bagaimana manfaat bisa dirasakan masyarakat. Tidak ada gunanya pembangunan tinggi bila yang didapat rakyat justru sebaliknya, kata pria yang akrab disapa Pakde Karwo.
Pakde Karwo melanjutkan, salah satu beban Kota Madiun adalah semakin melebarnya disparitas. Untuk itu, menurutnya pemerintah Kota Madiun harus mengurus yang di pinggiran lebih serius daripada yang tengah. Serta mengurus yang kalah dalam kompetisi daripada yang menang. "Inilah yang dinamakan pembangunan inklusi dimana rakyat kecil merasakan pembangunan, ujar Pakde Karwo.
Pakde Karwo menambahkan, sebagai sentral eks karesidenan Madiun, Kota Madiun menjadi lokomotif pembangunan daerah di sekitarnya. Untuk itu industri jasa menjadi bagian penting dalam lokomotif kesejahteran.
Pakde Karwo juga mengingatkan tugas Wawali adalah untuk membantu wali kota. Peringatan itu tiada lain karena proporsi dan fungsi seringkali menimbulkan konflik. Terkadang muncul problem psikologis leadership dimana Wawali serasa wali kota.
"Untuk itu dibaca tupoksinya. Salah satu tugas wakil termasuk Wawali adalah di bidang pengawasan, salah satunya ketua saber pungli," kata Pakde Karwo.