Jumat 27 Oct 2017 02:32 WIB

Keluarga Korban Menunggu Kepastian Hasil Identifikasi Polisi

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Nidia Zuraya
Jenazah Ledakan Pabrik Petasan. Petugas Forensik Rumah Sakit Polri membawa jenazah korban ledakan pabrik petasan di Rumah Sakit Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur, Kamis (26/10).
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Jenazah Ledakan Pabrik Petasan. Petugas Forensik Rumah Sakit Polri membawa jenazah korban ledakan pabrik petasan di Rumah Sakit Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur, Kamis (26/10).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Salah satu korban dalam kebakaran di gudang pabrik pembuatan kembang api kawat di Kosambi, Tangerang, adalah perempuan berusia 17 tahun yang berasal dari Bandung, Jawa Barat. Korban yang diketahui bernama Ade Rosita ini baru bekerja di pabrik selama dua pekan.

Paman dari Ade Rosita, Idis Kurnia (37), mengaku terkejut atas terbetiknya kabar kebakaran di pabrik pembuatan kembang api di Tangerang itu. Sebab, di sanalah tempat keponakannya bekerja. "Enggak nyangka akan celaka begini," kata dia saat ditemui di Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Kamis (26/10) malam.

Selain Ade Rosita, Idis juga mempunyai keponakan yang lebih dulu bekerja di pabrik petasan tersebut. Sunarya (26), namanya, yang telah di pabrik selama hampir 8 tahun. Hingga kini, dua keponakan Idis ini belum dapat ditemukan dan belum bisa dipastikan apakah telah meninggal.

Idis mengaku sudah mendatangi rumah sakit di Tangerang untuk mencari. Namun hasilnya nihil. Namun di sana, dia bertemu dengan kerabat satu kampung yang juga bekerja di pabrik tapi berhasil selamat dan hanya luka-luka saat terjadi kebakaran. "Di rumah sakit sana enggak ada, makanya ke sini," ucap dia.

Idis yang datang ke rumah sakit dengan mobil sewaan, juga mengatakan sampai saat ini belum melihat jenazah dua keponakannya. Dia bersama pihak keluarga, masih menunggu informasi lebih lanjut dari pihak kepolisian terkait hasil identifikasi terhadap para korban meninggal.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement