REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebanyak 32 keluarga pekerja gudang kembang api di Kosambi, Tangerang, yang terbakar pada Kamis (26/10) kemarin, mendatangi Posko Ante Mortem RS Polri RS Sukanto Kramat Jati, Jakarta Timur. Puluhan keluarga melaporkan kehilangan anggota keluarganya pascakebakaran yang menewaskan kurang lebih 47 orang tersebut.
"Total ada 32 keluarga yang datang. Itu sudah ditambah empat tadi pagi. Total ada 47 kantong jenazah. Kita tidak bisa menyebut 47 jenazah karena bisa saja satu kantong isinya cuma potongan badan semua. Bukan utuh satu manusia," ujar Kepala Bidang Kesehatan Kepolisian Polri, Kombes Sumirat, di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Jumat (27/10).
Kombes Sumirat menyatakan untuk saat ini belum ada laporan terbaru dari divisi //post mortem//. Masih dilakukan proses identifikasi di tempat tersebut. Dirinya juga mengungkapkan proses identifikasi tidak bisa ditentukan waktunya. Bergantung pada luka yang ada di badan korban.
Untuk proses identifikasi sendiri, Kombes Sumirat mengaku bekerja sama dengan pihak kesehatan lainnya. Seperti dokter dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), dan beberapa pihak lain.
"Kita ada kerjasama dengan tim medis lain. Kerjasama dengan RSCM, ada psikolog juga yg membantu untuk menangani trauma keluarga," ujar Kombes Sumirat.
Di lokasi Posko Ante Mortem sendiri terlihat beberapa anggota keluarga korban yang duduk menunggu. Mereka datang dengan membawa sejumlah dokumen, seperti kartu tanda penduduk, kartu keluarga hingga kesehatan korban.
Selain itu, tim forensik RS Polri kemungkinan juga akan mengambil sampel DNA dari pihak keluarga untuk dicocokkan dengan korban meninggal yang ditemukan di tempat kejadian perkara (TKP).