REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebanyak 12 warga Desa Batulayang, Cililin, Bandung Barat, Jawa Barat menjadi korban ledakan di pabrik petasan Jadi Korban Pabrik Petasan di Kosambi, Tangerang. Kepala Desa Batulayang Beben mengatakan, lima orang hingga kini belum ditemukan.
"Anak saya, termasuk anak angkat saya (jadi korban). Saya tahunya kerja di pabrik stiker," kata Beben di RS Polri, Kramatjati, Jakarta Timur, Jumat (27/10).
Menurut Beben, 12 warga yang menjadi korban awalnya mengaku bekerja di pabrik stiker. Ia baru tahu bahwa mereka bekerja di pabrik petasan setelah ada ledakan. Saat itu, anak angkatnya yaitu Darwin Pratama sempat menelepon sesaat setelah kejadian. Ia mengabarkan bahwa terjadi ledakan di pabrik tempat ia bekerja.
"Saya tanya, itu pabrik apa? Bukannya pabrik stiker. Dia bilang bukan, pabrik petasan," ujarnya.
Ada tujuh warga yang selamat dari musibah tersebut. Tiga di antaranya mengalami luka berat dan dirawat di RSIA Bun, Tangerang. Empat orang mengalami luka ringan telah dibawa pulang dari RSU Tangerang dan akan dibawa ke ahli kejiwaan, sebab masih trauma.
Dari keterangan para korban yang selamat, ada lima orang hingga kini belum ditemukan. Mereka adalah Ade Rosita alias Adel (21 tahun), Oleh (24 tahun), Suburna Ega Sunjaya alias Ega (24 tahun), Gugun (17 tahun) dan Naya Sunarya (28 tahun).
Kepada Beben, Darwin yang luka ringan sempat bercerita. Ia melihat Ega berada di atap pabrik sedang mengelas. Diduga dari situlah ledakan berawal. "Kemungkinan begitu. Di bawahnya itu kan gudang mesiu. Tapi saya kan enggak di lokasi," ucapnya.
Beben menduga kelima korban yang belum ditemukan telah meninggal. Sebab, Darwin sempat melihat mereka tidak berhasil keluar dari satu-satunya pintu keluar.
Beben menceritakan, dari 12 korban ada yang telah bekerja selama delapan tahun. Mereka bekerja dengan sembunyi-sembunyi dan mengaku bekerja di pabrik stiker. Di antara mereka ada beberapa yang masih di bawah umur.
Berikut nama-nama 12 warga Batulayang yang menjadi korban ledakan pabrik petasan Kosambi:
Korban Hilang
1. Ade Rosita alias Adel (21 tahun)
2. Oleh (24 tahun)
3. Suburna Ega Sunjaya alias Ega (24 tahun)
4. Gugun (17 tahun)
5. Naya Sunarya (28 tahun).
Korban Luka Berat di RSIA Bun
1. Mulyana (25 tahun)
2. Angga (sekitar 17 tahun, baru lulus SMP)
3. Zainuddin alias Dudi (24 tahun)
Korban Luka Ringan:
1. Pirman (sekitar 17 tahun)
2. Darwin pratama (22 tahun)
3. Gugun gunawan alias Awan (16-17 tahun)
4. Agus (17 tahun)