Jumat 27 Oct 2017 12:17 WIB

Ini Alasan Pemilik Pabrik Diperiksa di Polda Metro Jaya

Rep: Mabruroh/ Red: Ratna Puspita
Petugas Forensik Rumah Sakit Polri membawa jenazah korban ledakan pabrik petasan di Rumah Sakit Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur, Kamis (26/10).
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Petugas Forensik Rumah Sakit Polri membawa jenazah korban ledakan pabrik petasan di Rumah Sakit Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur, Kamis (26/10).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA —  Petugas Polres Tangerang Kota telah membawa Indra Liyono (40 tahun) yang merupakan pemilik dari PT Panca Buana Cahaya Sukses ke Polda Metro Jaya, Jumat (27/10) pagi. Indra berstatus sebagai saksi terkait terbakarnya pabrik petasan di Kosambi, Tangerang, Banten, Kamis (26/10). 

Kapolres Tangerang Kota Kombes Harry Kurniawan mengatakan Indra dibawa ke Polda Metro Jaya untuk memberikan keterangan lanjutan. Dia menambahkan penyidik Polda Metro Jaya akan melakukan pemeriksaan yang lebih mendalam. 

“Pemilik sendiri kita lanjutkan pemeriksaannya di Polda, tadi pagi jam delapan sudah kami antar langsung,” ujar dia Harry saat dihubungi Republika di Jakarta, Jumat (27/10).

Harry menambahkan penyidik di Polres Tangerang Kota sudah meminta keterangan dari Indra. “Tadi malam sudah kami lakukan pemeriksaan,” ujar dia.

Saat peristiwa ledakan di pabrik yang bergerak di bidang kembang api kawat itu terjadi, pemilik sedang berada di Malaysia. Menurut Harry, pemilik langsung terbang ke Indonesia pascakebakaran yang menelan hingga puluhan korban jiwa itu. Kepolisian pun segera meminta keterangan Indra pada Kamis (26/10) malam.

Menurut Herry, pemeriksaan seputar perihal perizinan dan juga prosedur operasional standar (SOP) keselamata kerja. Pemeriksaan juga terkait dengan jumlah karyawan yang dimiliki oleh pabrik petasan yang berada di kawasan Kosambi, Tangerang ini.

“Pemeriksaan kami hanya sebanyak itu,” ujarnya.

Ledakan yang berujung pada terbakarnya pabrik petasan itu terjadi pada Kamis sekitar pukul 09.00 WIB. Akibat ledakan tersebut, sebanyak 47 orang meninggal dunia, 46 orang luka-luka masih menjalani perawat intensif, dan 15 korban telah diperbolehkan pulang dan hanya menjalani rawat jalan.

 

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement