REPUBLIKA.CO.ID, PARIAMAN -- Pemerintah Kota Pariaman, Sumatera Barat merencanakan pembangunan Taman Burung di kawasan Pulau Tangah dengan anggaran hingga Rp 10 miliar.
Anggaran tersebut digunakan secara menyeluruh untuk berbagai pembangunan seperti Taman Burung dan pengembangan objek wisata sekitarnya, kata Wali Kota Pariaman, Mukhlis Rahman di Pariaman, Jumat (27/10). Pemkot Pariaman berupaya mencari bantuan dari Pemprov Sumbar dan pemerintah pusat untuk pengembangan Pulau Tangah sebagai kawasan objek wisata terbaru.
Namun sebelumnya memaksimalkan APBD setempat dan saat ini sedang menyusun Detail Engineering Design (DED) pengembangan Pulau Tangah tersebut. Pembangunan taman burung tersebut berbentuk sangkar setinggi 32 meter dengan diameter 72 meter, dan akan diisi berbagai macam jenis burung tertentu untuk mendukung tingkat kunjungan pariwisata.
Selain itu, pemerintah daerah juga akan membuat penginapan, pusat kuliner, kolam air tawar, dan asin serta taman bermain anak. Pengembangan Pulau Tangah. Hal itu juga didukung pembangunan Dermaga Terapung bantuan dari pemerintah pusat.
"Pengembangan Pulau Tangah ini, merupakan antisipasi dari membludaknya kunjungan ke Pulau Angso Duo," ucapnya.
Konsultan PT Astal, Syafri Thalib mengatakan pengembangan Pulau Tangah diperkirakan menelan biaya hingga Rp 10 miliar. Konsep pembangunan taman burung tersebut menggunakan jaring sehingga aman saat diterpa angin badai dan hujan deras.
Terkait penginapan, konsultan menawarkan pembangunan dengan konsep minimalis. Hal itu untuk menghindari banyaknya penebangan pohon di kawasan tersebut.
"Kami akan mengupayakan mengurangi penebangan pohon, karena hal itu akan mengurangi penghijauan di Pulau Tangah yang bisa berdampak pada keseimbangan lingkungan," katanya.
Terkait aliran listrik, konsultan akan mengandalkan tenaga surya yang dipasang di beberapa titik untuk penerangan kawasan pulau tersebut.