REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) melaporkan penurunan jumlah wilayah kerja (WK) migas tahun ini dibandingkan 2016. Saat ini, terdapat 264 WK yang ada di Indonesia.
"Sebelumnya pada 2016 jumlah WK itu 280 lalu turun jadi 270 dan sekarang 264 WK," kata Kepala SKK Migas Amien Sunaryadi di Jakarta, Jumat (27/10).
Dalam laporan kinerja hulu migas sampai kuartal ketiga 2017, Amien merinci, terdapat 87 WK eksploitasi, 126 WK eksploradi, dan 53 WK nonkonvensional.
Amien menjelaskan, penurunan jumlah WK disebabkan proses terminasi kontrak pada tahun ini. "Sebagian Kontraktor Kontrak Kerja Sama (K3S) ini kelas dhuafa. Tidak punya dana dan tidak bisa melaksanakan komitmen sampai eksplorasi berakhir," kata Amien.
Saat ini, berdasarkan laporan SKK Migas, terdapat 40 WK yang sedang dalam proses terminasi dengan rincian 33 WK eksplorasi dan 7 WK non konvensional.
Direktur Jenderal Migas Kementerian ESDM Ego Syahrial turut mengakui penurunan tersebut. "Itu tidak semuanya produksi. Yang produksi ya itu-itu saja sampai saat ini. Jadi kalau kita ingin WK yang produksi itu semakin banyak," kata Ego.