REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Instalasi Forensik Rumah Sakit Polri Kombes Pol Edy Purnomo meminta masyarakat yang keluarganya menjadi korban ledakan gudang kembang api di Kosambi, Tangerang, Banten, untuk segera mendatangi RS Polri Said Sukanto, Kramat Jati, Jakarta Timur.
"Segera lapor ke sini, ke Posko Post Mortem," kata Kombes Edy Purnomo di RS Polri Said Sukanto, Kramat Jati, Jakarta Timur, Jumat (27/10).
Ia meminta agar yang datang adalah keluarga terdekat korban. Edy menambahkan masyarakat yang ingin mengetahui keberadaan anggota keluarganya agar membawa identitas korban, seperti KTP, Kartu Keluarga, rekam gigi, foto korban semasa hidup.
"Yang kemari harus keluarga terdekat, jangan keluarga jauh. Contoh keluarga terdekat misalnya istri, anak, bapak, ibu. Terus semua kelengkapannya dibawa, seperti ijazah, KTP, KK, rekam medik, rekam gigi kalau ada, semua foto korban semasa hidup, terutama yang tampak giginya," katanya.
Ia menjelaskan tim forensik akan membutuhkan waktu yang lama untuk mengidentifikasi para korban meninggal dunia akibat kasus itu.
"Kesulitannya sangat tinggi, butuh waktu lebih lama," katanya.
Ia menjelaskan sejauh ini baru 32 keluarga yang mendatangi RS Polri guna mencari jenazah keluarga mereka yang menjadi korban peristiwa itu.
Sebuah gudang kembang api terbakar kemudian meledak hingga menewaskan puluhan orang dan beberapa korban lainnya belum teridentifikasi di Komplek Pergudangan 99 Kosambi, Tangerang, Banten pada Kamis (26/10), sekitar pukul 08.30 WIB. Sejauh ini, tercatat korban yang meninggal dunia mencapai 47 orang dan korban luka 46 orang, sedangkan jumlah total pekerja mencapai 103 orang.