REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Tasikmalaya mengambil sampel dari titik semburan air dadakan di Kampung Sindangrasa Desa Cigunung Kecamatan Parungponteng Kabupaten Tasikmalaya, Jumat (27/10). Sampel akan menentukan kandungan semburan air untuk diputuskan status kebahayaannya.
Kepala Seksi Perencanaan dan Kajian Dampak Lingkungan DLH Kabupaten Tasik Farhan Fuadi mengatakan timnya datang sekitar pukul 13.00 WIB. Tim DLH mengambil sampel air dan udara dari titik semburan. Namun hasil pengecekan sampel tak bisa diketahui dalam waktu dekat.
"Kami dari LH ada kewajiban untuk menguji dan mengecek peristiwa lingkungan seperti yang terjadi di sana (Sindangrasa, Red) untuk ketahui dampaknya bagi masyarakat. Kami sebatas ambil sampel air dan udaranya lalu cek di Bandung," katanya pada Republika.co.id, Jumat (27/10).
Pengambilan sampel pun tak hanya dilakukan pada titik semburan. Pengambilan sampel ikut dilakukan di selokan yang letaknya bersebelahan dengan titik semburan. Selokan tersebut memang digunakan untuk menyalurkan air yang terus keluar dari sana.
Sedangkan untuk pengambilan sampel dari sumber air di rumah warga belum dilakukan. "Kami ambil sampel juga dari selokan yang jadi saluran air semburan, tapi belum kalau ke rumah-rumah warga," ujarnya.