REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Kementerian Luar Negeri Cina pada Jumat meminta Amerika Serikat tak mengizinkan Presiden Taiwan Tsai Ing-wen singgah di wilayah negara tersebut saat melawat ke sejumlah negara sekutunya di Pasifik.
Tsai dijadwalkan terbang pada Sabtu (28/10) dalam perjalanan sepekan ke tiga negara Pasifik, yakni Tuvalu, Kepulauan Solomon, dan Kepulauan Marshall. Tsai akan singgah di Honolulu dan Guam. Lawatan itu dilakukan hanya dua pekan sebelum Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengunjungi Cina.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri China Geng Shuang mengatakan, pihaknya "menegaskan sikapnya" kepada Amerika Serikat mengenai persoalan tersebut. Beijing mendesak Washington menghormati kebijakan "Satu China".
"Terkait persoalan persinggahan pemimpin Taiwan melalui wilayah Amerika Serikat, saya berpendapat bahwa alasan sebenarnya dari persingahan tersebut sudah jelas," kata dia dalam jumpa pers harian.
Cina selama ini sangat mencurigai Tsai, yang dituding hendak mengupayakan kemerdekaan resmi bagi Taiwan yang dianggap Beijing sebagai salah satu provinsinya, sehingga tidak boleh menjalin hubungan antarnegara.