Jumat 27 Oct 2017 18:35 WIB

Gubernur Banten Baru Tahu Gudang Petasan Pekerjakan Anak

Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Karta Raharja Ucu
Kondisi suasana pascaledakan di pabrik produksi kembang api, Jalan Salembaran, Desa Belimbing, Kecamatan Kosambi Kabupaten Tangerang, Banten, Jumat (27/10).
Foto: Republika/Mahmud Muhyidin
Kondisi suasana pascaledakan di pabrik produksi kembang api, Jalan Salembaran, Desa Belimbing, Kecamatan Kosambi Kabupaten Tangerang, Banten, Jumat (27/10).

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Gubernur Banten, Wahidin Halim mengaku baru mengetahui adanya perusahaan yang mempekerjakan anak di bawah umur. Ia baru mengetahui hal tersebut dari hasil investigasi polisi yang diinformasikan kepadanya terkait kebakaran PT Panca Buana Cahaya Sukses yang terjadi, Kamis (26/10) kemarin.

"Ternyata hasil investigasi kita ada pelanggaran-pelanggaran. Anak dibawah umur bekerja, itu kan gak boleh kan," katanya kepada wartawan ketika mengunjungi korban di RSUD Tangerang, Jumat (27/10).

Ia menuturkan, perusahaan tersebut memberikan upah minimum yang rendah. Bagi pekerja yang melakukan packing diberi upah sebesar Rp 40 per hari, yang berarti pekerja akan menerima upah sekirar 1,5 juta per bulannya. Jumlah tersebut masih di bawah UMR.

Karena itu, Wahidin mengatakan pemerintah akan melakukan pengkajian terkait berapa besaran angka yang disepakati untuk UMR tersebut. Untuk itu ia meminta pemerintah provinsi maupun kabupaten untuk pro aktif dalam mengawasi hal tersebut.

"Pemerintah harus pro aktif mengawasi. Apapun kelemahannya, pemerintah harus jujur (jika) belum sepenuhnya mampu mengawasi dan mengevaluasi para perusahaan," tambahnya.

Terkait dengan insiden kebakaran pabrik mercon tersebut, Wahidin meminta pihak perusahaan untuk bertanggungjawab. Apalagi dengan standar operasional prosedur (SOP) yang dilanggar oleh perusahaan. Seperti tidak adanya instalasi alat pemadam kebakaran dan kurangnya akses pintu darurat yang disediakan oleh perusahaan.

Ia juga turut berduka cita atas kejadian yang menewaskan puluhan orang tersebut. Wahidin mendoakan bagi korban yang masih dirawat di rumah sakit agar kembali sehat.

"Kita prihatin bahwa mereka yang mencari nafkah, namun terkena musibah," jelasnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement