REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Fungsionaris DPP Partai Golkar Nurul Arifin mengaku terkejut saat mengetahui keputusan rekomendasi partainya untuk pemilihan Gubernur Jawa Barat yang jatuh kepada Wali Kota Bandung Ridwan Kamil dan Daniel Muttaqien sebagai calon Gubernur (cagub) dan calon wakil gubernur (cawagub). Nurul pun mengaku jika rekomendasi partainya tidak sesuai dengan harapannya.
Nurul mengaku sempat menelepon Sekretaris Jenderal DPP Partai Golkar Idrus Marham untuk mengkonfirmasi kebenaran berita yang sudah beredar di media tersebut. "Iya sebenarnya sih saya berharap masih ada perubahan," ujar Nurul saat ditemui usai kegiatan Safari Budaya di Kelurahan Antapani, Kota Bandung pada Jumat (27/10) malam.
Namun, kata Nurul, ternyata setelah dikonfirmasi, ternyata partainya sudah melakukan konferensi pers yang menyatakan bahwa rekomendasi Partai Golkar ke Ridwan Kamil sebagai calon gubernur dan Daniel Muttaqien sebagai calon wakil gubernur. Keputusan tersebut, kata Nurul, tidak sesuai dengan harapan dirinya sebagai Pengurus DPP Partai Golkar. Karena baginya, kader internal harus tetap diutamakan untuk menghadapi kontestasi politik.
Apalagi, kata dia, sebagai Ketua DPD Partai Golkar Jawa Barat, Dedi dianggap berhasil untuk menaikkan elektabilitas partai berlambang pohon beringin tersebut.
"Saya berharapnya jatuh (rekomendasi-red) ke Kang Dedi. Kita inginnya kader internal, kemarin itu kan rekomendasi diberikan kepada Kang Dedi untuk penjajakan koalisi dan pasangan calon," kata Nurul seraya mengaku kecewa karena ternyata keputusannya seperti ini.
Menurut Nurul, mungkin DPP Golkar memiliki pertimbangan terkait keputusannya. Walaupun, ia tetap memberikan semangat kepada bupati Purwakarta tersebut terus memperjuangkan nilai-nilai perkaderan sesuai dengan mekanisme partai.