REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Persegres Gresik United dipastikan tidak menggunakan kandangnya, Stadion Petrokimia, Gresik, untuk menghadapi PS TNI, Sabtu (28/10). Persegres terpaksa pindah kandang ke Persela di Stadion Surajaya, Lamongan.
Salah satu penyebab tim berjulukan Laskar Joko Samudro mengungsi karena adanya pemilihan kepala desa di wilayah setempat.
"Kami berharap bisa bermain lebih baik di Lamongan daripada di Gresik. Itu karena kualitas rumputnya lebih bagus," ujar pelatih Persegres Hanafi seperti dikutip dari laman Liga 1, Sabtu (28/10).
Meski timnya tidak bisa bermain di markasnya, Hanafi mengaku tidak perlu ada yang dikhawatirkan terkait pindahnya kandang laga Persegres melawan PS TNI. Itu karena Stadion Surajaya lebih baik dibandingkan Stadion Petrokimia.
Oleh karena itu, Hanafi meminta para pemain untuk lebih siap melawan PS TNI dan maksimal dalam menambah poin. "Meski secara peringkat PS TNI di atas kami, namun kami mempunyai banyak pemain muda yang memiliki kecepatan. Dan, itu akan kami dijadikan senjata untuk membongkar pertahanan PS TNI," jelasnya.
Persegres sudah dipastikan akan turun kasta ke Liga 2 musim depan setelah mengalami periode buruk di Liga 1 musim 2017. Akibatnya, membuat beberapa pemain asing Persegres mempersiapkan diri untuk pindah ke klub lain. Hal itu karena sesuai regulasi di Liga 2 dilarang ada pemain asing di dalam suatu tim.