Sabtu 28 Oct 2017 14:35 WIB

Nelayan Halmahera Ikut Ramaikan WIFT 2017

Rep: Didi Purwadi/ Red: Andi Nur Aminah
Kapal nelayan bersandar di basecamp turnamen mancing internasional Widi International Fishing Tournament (WIDI) 2017 di Pulau Daga, Kepulauan Widi, Kabupaten Halmahera Selatan, Provinsi Maluku Utara, Sabtu (28/10).
Foto: Didi Purwadi/Republika
Kapal nelayan bersandar di basecamp turnamen mancing internasional Widi International Fishing Tournament (WIDI) 2017 di Pulau Daga, Kepulauan Widi, Kabupaten Halmahera Selatan, Provinsi Maluku Utara, Sabtu (28/10).

REPUBLIKA.CO.ID, LABUHA -- Turnamen mancing internasional terakbar di Indonesia, Widi International Fisihing Tournament (WIFT) 2017, tidak hanya diramaikan oleh ratusan pemancing dari mancanegara dan pelosok Indonesia. Nelayan lokal di sekitar perairan Halmahera Selatan, Maluku Utara juga ikut berpartisipasi memeriahkan turnamen yang memperebutkan Piala Bergilir Presiden RI tersebut.

Ketua Panitia Perlombaan WIFT 2017, Ardimansyah, mengatakan panitia menggunakan kapal nelayan untuk lomba mancing WIFT sebagai bentuk partisipasi nelayan lokal. Ada sebanyak 50 kapal nelayan yang digunakan dalam turnamen mancing yang akan berakhir pada Sabtu ini.

"Even ini mempertemukan pemancing internasional dengan kapal nelayan," kata Ardimansyah saat ditemui di basecamp para pemancing di Pulau Daga, Kepulauan Widi, Kabupaten Halmahera Selatan, Provinsi Maluku Utara. "Even ini memadukan modern dengan tradisional," tambahnya.

Meski demikian, Ardimansyah mengatakan, kapal nelayan telah memenuhi standar keselamatan dan kenyamanan untuk digunakan dalam lomba mancing skala internasional. Dia mengatakan, yang perlu dibenahi ke depan yakni kapasitas sumber daya manusia (SDM) ABK dan kapten kapal nelayannya harus ditingkatkan dalam segi jasa pelayanan.

"Jiwa melayani sudah ada, tinggal bagaimana teknis melayani jasa wisata. Termasuk pengetahuan tentang aturan main dalam lomba mancing," katanya.

Panitia menyiapkan sekitar puluhan kapal nelayan yang digunakan dalam turnamen mancing bertema ‘North Mollucas as a World Fishing Destination’ ini. Kapal nelayan dengan ABK nelayan dari Maluku Utara.

Total ada 50 kapal Inkamina yang disiapkan untuk lomba mancing internasiona WIFT 2017. Kapal fiber penangkap ikan Inkamina memiliki ukuran 20 x 4,2 meter. Kapal bermesin 185 dan 240 pk ini memiliki kecepatan enam hingga tujuh knot.

Kapal Inkamina juga dilengkapi sejumlah fasilitas sehingga bisa ditinggali peserta selama tiga hari turnamen. Ada fasilitas kamar tidur ber-AC dengan ranjang panjang. Toilet dan kamar mandinya dilengkapi dengan pasokan air tawar. Ada juga dapur yang memiliki fasilitas kompor minyak tanah.

Lomba mancing internasional WIFT 2017 digelar selama lima hari dari tanggal 25 sampai 29 Oktober. Setelah dibuka oleh Menko Maritim Luhut Pandjaitan pada Rabu (25/10), peserta keesokan harinya melakukan observasi spot mancing sebelum memulai lomba pada Jumat dan Sabtu (28/10) ini. Turnamen yang memperebutkan hadiah total sebesar Rp 400 juta ini dihelat di perairan Kepulauan Widi, Kabupaten Halmahera Selatan, Provinsi Maluku Utara yang terkenal dengan keindahan pasir putihnya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement