Ahad 29 Oct 2017 03:25 WIB

Bandara Silangit Diharapkan Dongkrak Kunjungan Wisman

Rep: issha harruma/ Red: Budi Raharjo
Pesawat mendarat di bandara Silangit, Siborongborong, Sumatera Utara. (ilustrasi)
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Pesawat mendarat di bandara Silangit, Siborongborong, Sumatera Utara. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,TAPANULI UTARA -- Bandara Silangit di Siborong-borong, Tapanuli Utara, Sumatra Utara, resmi menjadi bandara internasional, Sabtu (28/10). Hal ini ditandai dengan penerbangan perdana maskapai Garuda Indonesia dari bandara Changi, Singapura.

Peresmian dihadiri Menko Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan, Menteri Pariwisata Arief Yahya, Gubernur Sumut Tengku Erry Nuradi, serta lima Bupati di kawasan danau Toba. "Ini sangat bersejarah. Silangit menjadi bandara internasional bertepatan dengan hari Sumpah Pemuda. Karena untuk mengembangkan destinasi wisata, harus punya bandara internasional," kata Menteri Pariwisata, Arief Yahya, Sabtu (28/10).

Arief mengingatkan pemerintah daerah dan masyarakat di kawasan danau Toba untuk mempersiapkan diri seiring dibukanya pintu gerbang pariwisata di bandara Silangit. Menurut Arief, untuk mendukung pengembangan danau Toba sebagai ikon Sumut, keberadaan bandara internasional saja tidak cukup.

Hal ini, lanjutnya, harus didukung oleh aksesibilitas yang kini terus dibangun dan amenitas atau fasilitas serta atraksi. Selain itu, masyarakat dan pemda juga diminta mempercepat proses pengolahan limbah mengingat pemerintah memiliki target memasukkan Geopark Kaldera Toba menjadi situs yang diakui UNESCO.

"Untuk pemasaran, kita targetnya satu juta wisman (wisatawan mancanegara) di 2019. Dua tahun lagi itu tidak lama, jadi harus cepat. Karena bukan hanya danau Toba, tetapi Sumatra Utara dengan ikonnya danau Toba," ujar dia.

Arief menambahkan, yang juga paling penting adalah kesiapan Sumber Daya Manusia (SDM). Pihaknya bahkan merencanakan akan mensertifikasi seribu orang demi menjadikan pelayanan kepada wisatawan lebih baik dan profesional. Begitu juga dengan kelompok atau komunitas serta masyarakat sendiri.

"Saran saya, buka dulu usaha-usaha kreatif sebelum kita bangun resort di kawasan otoritatif di Sibisa seluas 602 hektare. Karena social cost akan tinggi kalau kita tidak memperhatikan masyarakat. Itu menjadi tugas para bupati," kata Arief.

Menko Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan mengingatkan seluruh bupati se-kawasan danau Toba bekerja keras dan bekerja sebagai satu tim agar hasilnya maksimal. Terkait masalah lingkungan, Luhut menekankan pentingnya merawat kebersihan di seluruh wilayah danau supervolcano tersebut.

"Sekarang sedang diteliti berapa daya tampung pencemaran. Kotoran ternak babi, limbah hotel dan rumah tangga tidak boleh dibuang ke Danau Toba. Harus ada IPAL (instalasi pengolahan air limbah)-nya. Saya camkan kepada bupati, jangan main-main soal limbah. Harus ada teknologi yang bisa mengolah limbah," kata Luhut.

Sementara itu, Gubernur Sumut Tengku Erry Nuradi berharap, ke depan, bandara Silangit tidak hanya melayani penerbangan dari Singapura, namun juga negara lain. Hal ini, lanjutnya, demi mewujudkan target 1 juta wisman yang berkunjung ke Sumut. "Ke depan, pariwisata harus bisa dikenbangkan agar menjadi salah satu tulang punggu perekonomian Indonesia dan Sumut," ujar Erry.

Penerbangan perdana Garuda Indonesia dari Singapura menggunakan Explore Jet Bombardier CRJ-1.000 dengan kapasitas 96 penumpang. Pada tahap awal, penerbangan Singapura-Silangit dilayani tiga kali per pekan, yakni Selasa, Jumat dan Minggu. n Issha Harruma

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement