Oleh Febrian Fachri
Wartawan Republika
Bumi Papua seakan tak pernah berhenti melahirkan pesepak bola berbakat. Boaz Solossa yang sudah melegenda karena menjaga kebintangannya sejak muda sudah punya pengganti sepadan kalau pemain Persipura Jayapura itu nanti gantung sepatu dari Timnas Indonesia.
Nama pemain pengganti yang digadang-gadang sebagai The Next Boaz adalah penyerang Pusamania Borneo FC Terens Owang Puhiri. Putra Asli Kota Jayapura itu kini menyita perhatian pecinta sepak bola Indonesia bahkan dunia.
Terens punya skill individu di atas rata-rata. Insting tajam mencetak gol, jago mengumpan dan punya kecepatan luar biasa.
Momen penting bagi Puhiri terjadi pada Senin (23/10) kemarin saat penyerang 21 tahun itu membantu timnya Pesut Etam menghajar tuan rumah Mitra Kukar 0-4. Puhiri menyumbang satu gol.
Pada menit 71 pada laga yang digelar di Stadion Aji Imbut itu, Puhiri mencetak gol dengan cara yang sangat hebat.
Ia memacu kecepatannya berlari dari lapangan tengah melalui skema serangan balik. Puhiri melewati satu pemain Mitra Kukar yang tinggal untuk bertahan.
Setelah itu, dengan kecepatannya juga, Puhiri mengelabui kiper Naga Mekes Geri Mandagi dan kemudian melepaskan tendangan ke gawang yang sudah kosong. Gol ini disambut suka cita oleh segenap pemain, ofisial dan pendukung Borneo.
Gol tersebut merupakan yang ke enam dicetak Puhiri di Liga 1 musim ini.
Ternyata apresiasi terhadap pemain yang sudah dibina Borneo FC sejak belia ini tak hanya habis di hari itu. Video ulangan gol Puhiri berkali-kali ditayangkan melalui Youtube dan dan menjadi viral di media sosial instagram.
Aksi individu cemerlang Puhiri ini tak hanya viral di jagat maya tanah air, tapi juga sampai menghebohkan dunia. Media ternama dunia pun menyoroti nama Terens Owang Puhiri.
Banyak pecinta sepak bola dunia penasaran melihat, siapa kah pemain yang punya kecepatan yang diprediksi lebih cepat dari pemain tercepat di Liga Inggris Leroy Sane. Sane mencatatkan sprint tercepat di Liga Primer Inggris saat membantu Manchester City mengalahkan Chelsea pada September lalu di Stamford Bridge.
Pemain Jerman itu mencatatkan waktu sprint mencapai 35,48 kilometer perjam. Sane memecahkan rekor 35,40 km perjam milik penyerang Leicester City Jamie Vardy.
Sayangnya, teknologi yang digunakan Liga 1 Indonesia belum secanggih di Inggris. Jadinya tak ada catatan waktu berapa waktu yang dicatatkan Puhiri. Tapi media Inggris memprediksi sprint Puhiri saat melawan Mitra Kukar melebihi kecepatan Sane.
"Terens Puhiri dari Borneo FC dilabeli pemain tercepat di dunia setelah rekamannya menjadi viral," tulis judul berita yang dimulat media Inggris Daily Mail.
Selain Daily Mail, medi ternama Inggris The Guardian pun memberitakan Puhiri lengkap dengan tayangan video aksi Puhiri di Tenggarong. Respons positif dari media luar negeri ini membuat nama Puhiri semakin ramai dibicarakan di tanah air.
Puhiri dijagokan untuk bisa memperkuat Tim Garuda. Puhiri belum pernah sekalipun mencicipi kostum Timnas Indonesia senior.
Terakhir kali pemain bertinggi badan 1,67 meter itu membela negara adalah 2014, itupun lewat kelompok usia di timnas Indonesia U19.Pada periode 2010-2011, Puhiri juga tergabung di Timnas Indonesia U19.
Penerus Boaz ini memulai karir dengan penuh liku. Bakatnya pertama kali tersalur sejak masuk ke Sekola Sepak Bola (SSB) Numbay Star Papua. Ia sempat ditolak Numbay Star pada 2006 karena tingginya saat itu tak mencukupi di usia yang belum genap 10 tahun.
Percobaan kedua baru berhasil masuk SSB. Turnamen pertama yang diikuti Puhiri adalah Liga Danone 2008. Puhiri cilik berhasil tampil menjadi pencetak gol terbanyak turnamen junior tersebut.
Kehebatan di Liga Danone ini membuat namanya dilirik Timnas U16 pada 2012 untuk ajang Pra Piala Asia 2012. Pada 2013, Puhiri direkrut oleh Persisam Putra Samarinda U21.
Karena tampil bagus buat tim brsama Pusam, Puhiri dipanggil seleksi di Timnas U19 asuhan Indra Sjafri pada 2014. Sayangnya, saat itu ia gagal seleksi sampai akhir karena kalah bersaing dengan pemain lain.
Setahun kemudian akhirnya karir profesional Puhiri dimulai. Ia tak melanjutkan karir bersama Pusam karena klub tersebut pindah ke Gianyar Bali dan berganti nama menjadi Blai United pada 2015.
Puhiri justru bertahan di Samarinda untuk bergabung dengan Pusamania Borneo FC yang kala itu baru berumur satu tahun. Sampai saat ini, Puhiri masih setia bersama klub profesional pertamanya itu.
Di Pusamania ini juga, Puhiri merasakan bertandem dengan Boaz, sang idolanya ketika Piala Presiden 2015. Ketika itu, Boaz sempat dipinjam Borneo dari Persipura Jayapura.
Kebetulan pada Piala Presiden 2015, Mutiara Hitam tak ikut serta. Boaz dan Puhiri membawa
Borneo melaju hingga delapan besar kala itu sebelum dikalahkan oleh Persib Bandung.
Selama proses turnamen Piala Presiden 2015 itu, Puhiri memanfaatkan betul kehadiran Boaz untuk latihan bareng, belajar dan meminta nasehat-nasehat. Selama Liga 1 musim ini, Puhiri menjadi pemain regular walau Borneo sudah bergonta ganti pelatih.
Pemain kelahiran 13 Oktober 1996 itu dimainkan Borneo sebagai winger dan sesekali sebagai second striker. Dari 32 pekan Liga 1 yang sudah berjalan, Puhiri tampil 28 laga dan telah menyumbang enam gol dan mencatatkan sembilan assist.
Data Puhiri:
Nama lengkap: Terens Owang Puhiri
Tanggal lahir: 13 Oktober 1996
Kota kelahiran: Jayapura, Papua Barat
Tinggi badan: 1,67 meter
posisi bermain: Sayap/Gelandang serang
Klub: Pusamania Borneo FC
Karier junior:
2007-2013 SSB Numbay Star Papua
2013-2014 Persisam Putra Samarinda U21
Karier di timnas:
2010-2011 Indonesia U16
2013-2014 Indonesia U19