Sabtu 28 Oct 2017 23:38 WIB

In Picture: Penembakan dan Pembakaran Warnai Pemilu Ulang di Kenya

.

Rep: Reuters, Antara/ Red: Yogi Ardhi Cahyadi

Seorang pengunjukrasa mengadang mobil canon water polisi saat kerusuhan terjadi di kawasan Kawangware Nairobi. (FOTO : Thomas Mokuya/Reuters)

Massa memindahkan lemari untuk membuat barikade saat kerusuhan terjadi di kawasan Kawangware Nairobi. (FOTO : Thomas Mokuya/Reuters)

Polisi anti huru-hara berusaha membubarkan massa di kawasan Kawangware Nairobi. (FOTO : Thomas Mokuya/Reuters)

Seorang pria menghindari rumah yang dibakar massa kawasan Kawangware Nairobi. (FOTO : Thomas Mokuya/Reuters)

Penjarah saat kerusuhan terjadi di kawasan Kawangware Nairobi. (FOTO : Thomas Mokuya/Reuters)

inline

REPUBLIKA.CO.ID, KISUMU -- Para pendukung oposisi Kenya bentrok dengan polisi dan membakar barikade-barikade pada Kamis (26/10) untuk menantang legitimasi satu pemilihan yang diulang. Presiden petahana, Uhuru Kenyatta, diperkirakan akan kembali naik ke tampuk kekuasaan di negara yang memiliki peran penting di bidang ekonomi dan politik di Afrika Timur.

Di Kisumu, kota di bagian barat, kaum muda yang melempar batu bentrok dengan polisi yang melepaskan gas airmata, peluru tajam dan semprotan air.  Dilansir Reuters, para kaum muda ini turun ke jalan-jalan setelah pemimpin oposisi Raila Odinga menyerukan boikot terhadap pemilihan tersebut.

Di Kibera dan Mathare, dua daerah kumuh di Nairobi, polisi anti huru-hara berpatroli. Para pengunjuk rasa membakar barang-barang di Kibera pada pagi. Hampir 50 orang tewas ketika bentrok dengan aparat keamanan sejak pemungutan suara yang sebenarnya pada Agustus.

sumber : Reuters
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement