REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kebakaran pabrik petasan di Kosambi, Tangerang, menjadi salah satu tragedi nasional yang menewaskan banyak orang. Kalangan pengusaha menilai banyak kejanggalan yang terjadi di pabrik petasan itu.
Sam Aliano, salah seorang pengusaha muda Indonesia yang berada di RS Polri, mengatakan ada banyak hal yang tidak beres dari pabrik petasan tersebut. Setidaknya, kata dia, ada tiga alasan di balik pendapat itu.
"Produksi barang tersebut melanggar aturan negara. Selain itu, pabrik berada di tengah-tengah permukiman. Ada di dekat sekolah. Kita lihat, ada yang pingsan, anak-anak lari. Kejadiannya seperti teror," kata Sam saat ditemui di RS Polri, Sabtu (28/10).
Yang ketiga, sambung dia, ada produksi barang berbahaya tanpa keselamatan pada tenaga kerja. Jadi, di sini tidak ada standar keselamatan karyawan.
Sam menambahkan pihaknya akan terus memantau kasus tersebut. Apabila, tidak ada keadilan bagi korban, ia mengatakan akan menuntut hak-hak korban sampai tercipta keadilan.
Pengusaha ini juga menyayangkan kurangnya perhatian pemerintah akan kasus ini. Sam berharap, pemerintah baik itu presiden atau menteri bisa turut hadir dalam penyelesaian kasus kebakaran yang menewaskan puluhan orang tersebut.