Ahad 29 Oct 2017 00:07 WIB

Banyak Kejanggalan di Pabrik Petasan Kosambi

Rep: Inas Widyanuratikah/ Red: Elba Damhuri
Wiwi (39) korban kebakaran gudang kosambi menjalani perawatan ditemani keluarganya di RSUD Kabupaten Tangerang, Banten, Jumat (27/10).
Foto: Republika/Mahmud Muhyidin
Wiwi (39) korban kebakaran gudang kosambi menjalani perawatan ditemani keluarganya di RSUD Kabupaten Tangerang, Banten, Jumat (27/10).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kebakaran pabrik petasan di Kosambi, Tangerang, menjadi salah satu tragedi nasional yang menewaskan banyak orang. Kalangan pengusaha menilai banyak kejanggalan yang terjadi di pabrik petasan itu.

Sam Aliano, salah seorang pengusaha muda Indonesia yang berada di RS Polri, mengatakan ada banyak hal yang tidak beres dari pabrik petasan tersebut. Setidaknya, kata dia, ada tiga alasan di balik pendapat itu.

"Produksi barang tersebut melanggar aturan negara. Selain itu, pabrik berada di tengah-tengah permukiman. Ada di dekat sekolah. Kita lihat, ada yang pingsan, anak-anak lari. Kejadiannya seperti teror," kata Sam saat ditemui di RS Polri, Sabtu (28/10).

Yang ketiga, sambung dia, ada produksi barang berbahaya tanpa keselamatan pada tenaga kerja. Jadi, di sini tidak ada standar keselamatan karyawan.

Sam menambahkan pihaknya akan terus memantau kasus tersebut. Apabila, tidak ada keadilan bagi korban, ia mengatakan akan menuntut hak-hak korban sampai tercipta keadilan.

Pengusaha ini juga menyayangkan kurangnya perhatian pemerintah akan kasus ini. Sam berharap, pemerintah baik itu presiden atau menteri bisa turut hadir dalam penyelesaian kasus kebakaran yang menewaskan puluhan orang tersebut.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement