REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) mengklaim bertanggung jawab atas penembakan yang menewaskan seorang anggota Brimob Polri di Tembagapura, Papua, pekan lalu. Mereka menyatakan, aksi penyerangan tersebut adalah rangkaian dari rencana penyerangan terhadap aparat NKRI yang bakal diintensifkan dalam waktu mendatang.
"Kami ingin meluruskan, bahwa yang menembak bukan kelompok tak dikenal melainkan tentara TPNPB," kata Juru Bicara TPNPB Sebby Sambom yang menghubungi Republika menggunakan nomor telepon berkode negara Vanuatu, Sabtu (28/10). Menurutnya, serangan di Tembagapura adalah upaya bersenjata guna membebaskan Papua Barat dari cengkeraman NKRI.
Sebelumnya, patroli Brimob Detasemen B Timika ditembaki ketika melintasi Gunung Sangker Kalibua, Utikini, Tembagapura, pada Sabtu (22/10). Dua anggota Brimob terluka dalam serangan tersebut.
Sehari setelahnya, pengejaran terhadap penembak memicu baku tembak di Jembatan Utikini. Seorang anggota Brimob, Briptu Berry Pramana Putra, gugur dalam baku tembak.
Pihak Mabes Polri dan Polda Papua menyebut penembakan dilakukan kelompok kriminal bersenjata (KKB) yang dipimpin Sabinus Waker. "Kami tidak terima disebut KKB, mereka itu pejuang," kata Sebby merujuk sudut pandang TPNPB.