REPUBLIKA.CO.ID,PADANG -- Sebanyak 10 kota/kabupaten di Indonesia dianugerahi gelar 'Kota Layak Pemuda' oleh Kementerian Pemuda dan Olah raga. Kesepuluh kota/kabupaten tersebut adalah Kota Bandung, Jakarta Utara, Makassar, Padang, Tangerang, Ternate, Banda Aceh, Pontianak, Tangerang Selatan, dan Kabupaten Bantaeng.
Tiga kriteria utama yang menjadi bahan penilaian adalah adanya regulasi kepemudaan, anggaran daerah yang berpihak untuk pengembangan pemuda, dan ada atau tidaknya fasilitas kepemudaan di daerah.
Penganugerahan predikat Kota Layak Pemuda ini rencananya akan diadakan setiap tahun, menyusul gelaran perdananya 2017 ini. Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi menjelaskan, penyematan predikat Kota Layak Pemuda kepada 10 kabupaten/kota di Indonesia merupakan bagian dari upaya pemerintah pusat untuk mendorong pengembangan pemuda. Apalagi mulai 2020 mendatang Indonesia akan 'kejatuhan durian runtuh' berupa bonus demografi, dengan jumlah penduduk usia produktif akan mendominasi struktur kependudukan nasional.
"Kami bertanggung jawab antarkan anak muda berpengalaman untuk ekspresikan kemampuan yang dimiliki," ujar Imam di Padang, Sabtu (28/10) malam.
Pertengahan tahun ini, Presiden Jokowi juga menerbitkan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 66 Tahun 2017 tentang Koordinasi Strategis Lintas Sektor Penyelenggaraan Pelayanan Kepemudaan. Tujuannya, untuk menggerakkan seluruh Pemda di Indonesia lebih gencar lagi membidik anak muda sebagai target pembangunan. Pemda, lanjut Imam, harus lebih banyak memberikan ruang bagi pemuda dan pemudi untuk berpartisipasi dalam berbagai aspek pembangunan. "Pemda juga bisa memberi kesempatan anak muda unuk pamerkan hasil karya di industri kreatif," kata Imam.
Satu poin yang ditekankan Imam dalam penganugerahan Kota Layak Pemuda adalah tantangan digitalisasi yang arusnya sangat kencang. Berbagai informasi bisa dengan mudah disebarluaskan, termasuk akses kepada anak muda yang sangat luas. Berbagai media digital, lanjut Imam, harus bisa dimanfaatkan secara positif oleh generasi muda. Di sini lah kemudian peran pemerintah dibutuhkan untuk melakukan pendampingan, penerbitan regulasi, dan pemberian ruang ekspresi yang cukup bagi anak muda agar tak salah jalan.
"Dunia digitalsiasi yang betul-betul ada di depan kita, justru bisa untuk promosikan, pasarkan, dan komunikasikan potensi dan prestasi anak muda kita," kata Imam.
Wali Kota Padang Mahyeldi Ansharullah menyambut baik pemberian predikat Kota Layak Pemuda bagi kota yang ia pimpin. Menurutnya, penganugerahan predikat tersebut menjadi ajang pembuktian bagi kota dan kabupaten di Indonesia yang selama ini telah serius memberikan ruang yang cukup luas bagi kreativitas anak muda. "Ini langkah awal kita untuk lebih serius dalam memfasilitas dan memotivasi pemuda di Padang untuk lebih aktif dan kreatif," kata Mahyeldi.
Mahyeldi mengatakan, sejumlah program yang diapresiasi oleh tim penilai dari Kemenpora adalah program pembinaan anak jalanan yang digagas Pemkot Padang selama ini. Bekerja sama dengan TNI, Pemkot Padang melakukan pendidikan karakter bagi anak jalanan agar memiliki motivasi kuat untuk menepi dari jalanan dan berkarya secara produktif. "Dari pantauan kami di lapangan tawuran cukup berkurang. Ini diapresiasi oleh Kodam Bukit Barisan. Karena memang seharusnya begitu, bukan dihadapkan pada upaya hukum namun preventif," katanya.
Sementara itu, Wali Kota Makassar Moh Ramdhan 'Danny' Pomanto menilai bahwa kepercayaan pemerintah pusat untuk menyebut Makassar sebagai Kota Layak Pemuda menjadi alasan kuat untuk memacu Pemda dalam memberi ruang yang luas kepada pemuda. "Karena masa depan yang baik bergantung bagi bagaimana pemuda hari ini," katanya.