Ahad 29 Oct 2017 12:49 WIB

JK: ASEAN Contoh Toleransi Bagi Dunia

Jusuf Kalla
Foto: Republika/Raisan Al Farisi
Jusuf Kalla

REPUBLIKA.CO.ID, JOMBANG -- Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) menyampaikan Asosiasi Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) bisa menjadi contoh toleransi bagi dunia.

"Di ASEAN itu toleransinya sudah luar biasa, kita lihat di ASEAN ada tiga (negara) mayoritas Islam, di Indonesia, Malaysia, Brunei. Ada mayoritas Katolik di Filipina, Buddha di Thailand, Vietnam dan sekitarnya, dan kita bisa bersatu," kata JK di Jombang, Jawa Timur, Ahad (29/10).

Pernyataan tersebut disampaikan dalam kuliah umum di acara "ASEAN Youth Interfaith Camp" (AYIC) 2017 di Auditorium Universitas Pesantren Tinggi Daarul Ulum (UNIPDU) Jombang, yang diikuti 146 peserta dari 21 negara termasuk Indonesia.

Menurut JK, persatuan ASEAN jauh lebih baik dibandingkan kawasan lain yang bahkan lebih homogen, misalnya di Timur Tengah yang mayoritas beretnis Arab dan beragama Islam. "Itu karena bukan agama, tapi ketidakadilan atau proses demokrasi yang menyebabkan konflik," kata dia.

JK juga menyebutkan konflik yang pernah terjadi di Indonesia, seperti di Poso dan Aceh, juga disebabkan ketidakadilan. Ia mengimbau anak-anak muda yang mengikuti AYIC 2017 dapat menjadi pemimpin yang adil bagi negaranya masing-masing di masa depan.

"Anda sekalian akan menjadi pemimpin masa depan negara Anda, karena itu mari kita jaga hidup toleran yang harmonis di ASEAN karena agama ujungnya adalah peradaban dan akhlak karena itulah harapan saya, pertemuan ini bisa menjadi bagian dari kerja sama, dari toleransi, dan dari saling menghargai," kata dia.

Selain peserta dari 10 negara ASEAN (Indonesia, Singapura, Malaysia, Thailand, Vietnam, Kamboja, Laos, Myanmar, Brunei Darussalam dan Filipina) Peserta AYIC 2017 juga berasal dari 11 negara sahabat, antara lain Hungaria, Belanda, Jepang, dan Tanzania.

Hadir mendampingi Wapres RI dalam acara tersebut, antara lain Gubernur Jawa Timur Soekarwo dan Direktur Jenderal Kerja Sama ASEAN Kementerian Luar Negeri Jose Antonio Tavares.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement