Ahad 29 Oct 2017 16:18 WIB

Nuansa Budaya Kekinian di Mandiri Pekan Raya Indonesia 2017

Rep: Febrianto Adi Saputro/ Red: Ani Nursalikah
Barang-barang jadul yang dijual di Pekan Raya Indonesia (PRI) 2017, ICE BSD, Tangerang, Ahad (29/10).
Foto: Republika/Febrianto Adi Saputro
Barang-barang jadul yang dijual di Pekan Raya Indonesia (PRI) 2017, ICE BSD, Tangerang, Ahad (29/10).

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Mandiri Pekan Raya Indonesia (PR) 2017 yang diselenggarakan mulai 21 Oktober-5 November 2017 di ICE-BSD mengangkat empat tema utama: Pesta Musik dan Budaya, Pesta Kuliner, Pesta Belanja dan Pesta Wisata.

Pesta Musik dan Budaya, seperti juga di 2016, digawangi oleh Tembi Rumah Budaya yang mengusung tema "Suara Rupa di Panggung Nusantara, yang tidak hanya menggelar seni pertunjukan dan tari saja, tetapi pagelaran akan lebih luas mencakup seni pertunjukan tradisi dan atraksi dari berbagai daerah di pulau-pulau besar Indonesia. Tembi Rumah Budaya juga akan mengangkat seni rupa dalam bentuk lokakarya di Ruang Eksplorasi.

"Dalam ajang Mandiri Pekan Raya Indonesia ini diharapkan pengunjung mendapatkan pengalaman kultural Nusantara tetapi dalam nuansa yang inovatif dan kekinian serta menyaksikan bagaimana generasi milenial tidak hanya piawai dengan gawainya tetapi juga punya minat besar mengangkat tradisi musik kekinian seperti Ganzer Lana Sasandois yang tampil pada seremoni pembukaan Mandiri Pekan Raya Indonesia menyajikan lagu Despacito dengan alat musik tradisional

sasando berkolaborasi dengan alat musik modern," jelas General Manager PT Indonesia International Graha (IG) Deddy Andu, penyelenggara Mandiri Pekan Raya Indonesia 2017.

Deddy  menjelaskan, Ganzer Lana adalah sasandois kelahiran Pulau Rote 24 tahun yang lalu. Ia adalah lulusan ISI Yogyakarta jurusan Etnomusikologi. Sasandois muda ini akan kembali tampil pada Senin (30/10) pukul 19.30 WIB di Panggung Nusantara.

Republika/Febrianto Adi Saputro

Sesuai dengan namanya, Mandiri Pekan Raya Indonesia, tradisi Indonesia akan ditampilkan melalui para pelaku seni dari Aceh sampai Maumere. Ada penampilanGaya Gayo dari Aceh, Komunitas Deli yang mewakili Budaya Melayu, serta penampilan orkes Kampung Wangak dari Maumere Flores. Panggung Teater akan diisi dengan atraksi dari PM Toh (Aceh) yang bernama asli Agus Nur Amal (PM Toh), seorang pendongeng yang sudah tak asing lagi namanya di ranah seni pertunjukan.

Selain itu, Budaya Betawi akan diwakili Lenong Betawi Kampung Seni Yudha Asri yang akan mempersembahkan sebuah lakon lenong betawi diiringi musik gambang kromong, gong, endang serta alat musik unsur Cina seperti tehyan, kongahyan dan sukong.

Tidak hanya bentuk atraksi, Mandiri Pekan Raya Indonesia juga akan menyelenggarakan beragam lokakarya seperti workshop batik, workshop melukis dan membuat mainan tradisional. Bekerja sama dengan Komunitas Kampoeng Hompimpa, di PRI 2017 pengunjung akan diajarkan membuat mainan janur, layang-layang, baling-baling slepet dan lain-lain.

"Konsep Pesta Rakyat juga akan kental terasa di arena Mandiri Pekan Raya Indonesia 2017. Akan ada sisingaan sebagai salah satu kesenian khas masyarakat Sunda (Jawa Barat) akan menjadi ikon unik yang akan berjalan menyusuri tiap Mandiri Pekan Raya Indonesia 2017," ucap Deddy.

Akan ada Musik Pojok yang menempatkan pengamen tradisi, salah satunya pengamen angklung yang biasa ada di lampu merah. Mereka akan di hall dan di selasar 3 dan 9 ICE, BSD.

Selain memainkan musik, selayaknya pengamen mereka akan menaruh kotak apresiasi, meminta sumbangan dari pengunjung PRI. Keterampilan bermusik mereka yang berkelas pasti akan memberikan kejutan tersendiri bagi para pengunjung Mandiri Pekan Raya Indonesia.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement