Ahad 29 Oct 2017 19:30 WIB

PKB: Pendamping Ridwan Kamil Harus Kesepakatan Bersama

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Ani Nursalikah
Wali Kota Bandung Ridwan Kamil
Foto: Republika/Edi Yusuf
Wali Kota Bandung Ridwan Kamil

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekretaris Jenderal DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Abdul Kadir Karding menyatakan nama cawagub yang akan diusung mendampingi Ridwan Kamil (Emil) pada Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jawa Barat 2018 harus didasarkan pada kesepakatan bersama antara Emil dan partai koalisi.

"Siapa pun yang akan menjadi cawagub, tentu harus menjadi kesepakatan antara Pak RK dan partai koalisi," kata Kadir melalui pesan elektronik kepada Republika.co.id, Ahad (29/10).
 
Emil memperoleh dukungan dari empat parpol untuk maju ke Pilgub Jabar 2018. Wali Kota Bandung itu didukung Partai Nasdem, PKB, Golkar, dan PPP. Total kursi yang didapatkan dari koalisi parpol ini sebanyak 38 kursi.
 
Jumlah tersebut sudah melebihi persyaratan 20 kursi dari gabungan parpol di DPRD Jabar, yang harus dimiliki untuk maju ke Pilgub. Partai Golkar punya 17 kursi, Nasdem 5 kursi, PPP 9 kursi, dan PKB 7 kursi.
 
PKB, PPP, dan Golkar sudah menyiapkan nama cawagub untuk Emil. PKB mengusung Ketua DPW PKB Jabar, Syaiful Huda, PPP mencalonkan Bupati Tasikmalaya Uu Ruzhanul Ulum, sedangkan Golkar mengusung anggota komisi V DPR Daniel Muttaqien.
 
Di sisi lain, Sekjen DPP PPP Arsul Sani menyatakan parpolnya tetap akan mengusung Uu Ruzhanul Ulum sebagai cawagub untuk Emil meski Partai Golkar mengusung Daniel. "PPP tetap mengusung Uu, namun demikian tentu dalam koalisi harus terbuka untuk menerima ukuran-ukuran yang obyektif," katanya.
 
Arsul mengatakan koalisi parpol pendukung Emil harus terbuka. Tiap parpol memang berhak mengusung nama calonnya sendiri, tapi menurutnya, tetap harus memperhatikan dua hal. Pertama adalah survei. Siapapun nama cawagub yang diusung parpol pendukung Emil, sapaan Ridwan Kamil, harus disurvei dulu oleh lembaga independen untuk melihat popularitas calon.
 
Kedua, siapapun nama calon yang dikantongi parpol, tetap harus diserahkan ke Ridwan Kamil untuk dipertimbangkan. Sebab, jika calon tidak dirasa nyaman menurut Wali Kota Bandung itu, maka akan menjadi persoalan di kemudian.
 
"Kan kita harus tanya ke Pak Emil, kita harus tanya, dia paling nyaman dengan siapa," ujar dia.
 
 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement