REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Kementerian Pemuda dan Olah Raga (Kemempora) menyambut baik pertandingan Final Liga Santri Nusantara (LSN) 2017 digelar di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA) Kota Bandung, Ahad (29/10).
Asisten Deputi Pembudayaan Olah Raga Bayu Rahardian pun berharap dari LSN ini bisamenghasilkan pemain yang terbaik. "Kami berharap, santri berkontribusi pada sepak bola nasional," ujar Bayu kepada wartawan.
Kemenpora, dia mengatakan, akan terus memfasilitasi dan mengobservasi kegiatan ini. Karena berharap, LSN berujung lebih profesional dan mandiri. "Tak banyak yang bisa kami bantu tapi secara bertahap kami akan meningkatkan kualitasnya. Kita lihat mana yang terbaik. Karena sangat penting mendapatkan pemain berpotensi untuk diambil dan bekontribusi ke nasional," katanya.
LSN ini, dia mengatakan, penyelenggaraannya cukup berjenjang. Yakni, mulai dari regional sampai tahap LSN kurang lebih ada 900 pertandingan. "Itu luar biasa," katanya.
Karena itu, kata dia, kementerian hadir untuk memantau pertandingan daerah terpencil karena pesantren tak hanya berada di kota besar tapi justru banyak yang dari daerah. "Pembinaan bola yang kami lakukan Grand design berjenjang. LSN jadi contoh bagaimana mereka menjalankan bertahap mulai dari pinggiran sampai nasional," katanya.
Di tempat yang sama, Direktur Kompetisi LSN Kusnaeni mengatakan, pertandingan final ini menarik karena tim dari Darul Hikmah melakoni dua kali adu penalti sebelum lolos ke final. "LSN tahun ini, berbeda dengan tahun sebelumnya. Jumlah golnya sedikit jadi menggambarkan merata. Sebelumnya rata-rata gol 3. Tahun ini, rata-rata gol 1,9," katanya.