REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- DPR mengecam ambruknya girder kontruksi bangunan Proyek Strategis Nasional (PSN) Tol Pasuruan-Probolinggo (Paspro) di Desa Cukurgondang, Kecamatan Grati, Kabupaten Pasuruan. Anggota Komisi V DPR Nizar Zahro meminta kementerian terkait untuk bertanggung jawab atas ambruknya kontruksi bagunan itu.
Politisi fraksi Partai Gerindra tersebut meminta pengerjaan proyek tol tersebut sesuai dengan rencana anggaran biaya (RAB). Dengan demikian, kata dia, kualitas hasil pengerjaan tol tersebut baik dan tidak ambruk. "Kalau baru mau dibangun sudah ambruk, ini /kan pasti pengerjaannya bermasalah dan tidak sesaui dengan RAB," kata Nizar kepada Republika.co.id, Ahad (29/10).
Nizar juga menyebutkan seharusnya kementerian maupun pihak lainnya tidak main-main dalam pengerjaan proyek infrastruktur yang dilakukan. Untuk kasus Tol Paspro, kata dia, Nizar meminta kepada kepolisian untuk mengusut tuntas.
"Kalau perlu kepada BPK dan KPK juga turut serta mengaudit dan mengusut ambruknya kontruksi bangunan Proyek Strategis Nasional (PSN) Tol Pasuruan Probolinggo (Paspro)," ujar Nizar.
Ambruknya girder pembangunan Tol Paspro, Ahad (29/10) menyebabkan satu orang meninggal dunia dan dua orang dirawat di rumah sakit. Pengerjaan tiga girder berjalan baik sejak Sabtu (28/10) namun saat pemasangan yang keempat pada hari ini mengalami kepatahan dam membuat semua girder ambruk.