REPUBLIKA.CO.ID, KLUNGKUNG -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Klungkung, Bali siap memfasilitasi pemulangan pengungsi ke berbagai wilayah di Kabupaten Karangasem setelah penurunan status Gunung Agung dari Awas menjadi Siaga.
"Kami sudah siapkan delapan kendaraan besar yakni lima bus dan tiga truk. Bagi yang ingin pulang sudah diumumkan untuk bersiap-siap dan akan diberangkatkan mulai (30/10) pagi," kata Kepala Pelaksana BPBD Klungkung, Putu Widiada di GOR Swecapura, Kota Semarapura, Ahad.
BPBD mencatat sebanyak 3.758 jiwa pengungsi Gunung Agung yang masuk dalam wilayah enam desa kawasan rawan bencana status siaga. Enam desa tersebut yakni Buwana Giri, Sebudi, Besakih, Jungutan, Dukuh dan Ban.
"Data tersebut menunjukkan penurunan cukup signifikan dibandingkan data pengungsi total saat ini mencapai sekitar puluhan ribu," paparnya.
Widiada menegaskan bahwa pihaknya tidak akan memaksa para pengungsi pulang. Termasuk mereka yang berada di wilayah aman atau di luar zona merah Gunung Agung.
Pemerintah Kabupaten Klungkung tetap akan memberikan tempat bagi pengungsi yang masih takut pulang ke rumah masing-masing. Termasuk tetap menyediakan kebutuhan logistik bagi pengungsi.
"Kami tidak akan paksa pulang. Apalabila takut tetaplah bertahap di pengungsian. Kecuali yang ada di KRB III maka kami tidak akan izinkan pulang," terang dia.
Sebelumnya, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi Kementerian ESDM menurunkan status Gunung Agung di Kabupaten Karangasem Bali dari level IV (Awas) menjadi level III (Siaga).
Dengan penurunan tersebut maka zona merah Gunung Agung ditetapkan radius enam kilometer dengan perluasan sektoral jarak 7,5 kilometer dari puncak kawah.