Senin 30 Oct 2017 10:38 WIB

Vivo Jual Premium Murah, Kementerian ESDM Sebut Syarat Ini

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Nur Aini
Menteri ESDM, Ignasius Jonan meresmikan SPBU VIVO di Cipayung, Kamis (25/10).
Foto: Republika/Intan Pratiwi
Menteri ESDM, Ignasius Jonan meresmikan SPBU VIVO di Cipayung, Kamis (25/10).

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Kementerian ESDM mengatakan SPBU swasta boleh menjual BBM jenis premium atau RON 88 atau RON 89 apabila juga membangun SPBU di wilayah timur Indonesia. Hal ini agar swasta bisa turut membantu pemerintah dalam menyediakan BBM Satu Harga di seluruh Indonesia.

Direktur Jenderal Minyak dan Gas, Kementerian ESDM, Ego Syahrial menjelaskan SPBU swasta yang menjual bensin dengan RON 89 di wilayah "gemuk" seperti Jawa, Madura, Bali juga mendapatkan kewajiban dari pemerintah untuk membangun SPBU di wilayah Timur Indonesia.

"Pak Menteri (ESDM) membuka ruanglah (mengizinkan SPBU Vivo) agar masyarakat punya option. Jelas kayak Vivo itu, dia harus berikutnya membuktikan (bangun SPBU) di Indonesia Timur. Kalau tidak, tutup," kata Ego melalui laman Ditjen Migas, Senin (30/10).

Menurut dia, Vivo harus membuktikan akan membuka SPBU di wilayah terpencil, sebagaimana yang dilakukan badan usaha lainnya. Hingga akhir tahun ini, Vivo setidaknya harus membangun satu SPBU di Indonesia Timur seperti di Pulau Seram, Maluku. Wilayah pembangunan SPBU juga masuk dalam kontrol Pemerintah.

"Dia sudah kita panggil. Akhir tahun ini, minimal satu, buktikan dulu di wilayah timur. Pertama, Seram (yang harus dibangun SPBU). Kalau tidak, tutup, " kata Ego.

Menurut dia, pemerintah menilai jenis BBM Bensin RON 88 masih dibutuhkan oleh masyarakat menengah ke bawah (angkutan kota dan sejenisnya), sehingga pemerintah masih tetap perlu menugaskan Badan Usaha Pemegang Izin Usaha Niaga Umum untuk menyediakan jenis BBM tersebut. Pemerintah juga telah dan dalam waktu dekat akan memberikan penugasan kepada Badan Usaha lain pemegang Izin Usaha Niaga BBM, termasuk PT Vivo Energy Indonesia, bukan hanya di Jawa tapi juga wilayah NKRI termasuk daerah 3T (tertinggal, terdepan, dan terluar).

Sebelumnya, PT Vivo Energy Indonesia menjual jenis RON 88 (setara Premium) dengan harga Rp 6.100 per liter yang peresmian SPBU-nya dihadiri Menteri ESDM Ignasius Jonan. Penjualan ini mendapat kritik dari Pertamina karena harga BBM tersebut lebih murah dari Premium yakni Rp 6.450 per liter.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement