REPUBLIKA.CO.ID, BANJARMASIN -- PSM Makassar gagal memanfaatkan momentum menjauhkan jarak poin dari kejaran Bhayangkara FC dan Bali United di papan atas klasemen Liga 1. Juku Eja ditahan seri 2-2 oleh tuan rumah Barito Putera pada pertandingan yang digelar di Stadion 17 Mei, Ahad (29/10).
PSM tetap menghuni puncak klasemen dengan nilai 62. Namun, Juku Eja hanya unggul selisih gol dari runner up Bhayakara yang masih punya tabungan laga yang tertunda kontra Madura United.
Pelatih PSM Robert Rene Alberts menyoroti lemahnya lini belakang Ayam Jantan dari Timur selama tiga laga terakhir. Robert mengatakan, jika barisan lini belakang disiplin, PSM bisa saja mencuri kemenangan dari markas Barito karena mereka sempat unggul 2-1 sampai menit ke-75.
"Secara keseluruhan pemain tampil bagus. Tapi kelemahan PSM ada di bek kiri. Dua gol Barito semuanya berawal dari bek. Saya akui pelatih Barito jeli melihat kelemahan itu," kata Robert usai laga, dikutipdari laman resmi Liga Indonesia, Senin (30/10).
Di Banjarmasin kemarin, PSM kebobolan lebih dulu lewat gol pemain Laskar Pangeran Antasari Dedi Hartono pada menit ke-21. Pasukan Ramang membalas dua gol oleh Zulham Zamrun dan Ferdinand Sinaga pada menit 45 dan 47.
Penyerang tuan rumah Gavin Kwan menyamakan kedudukan pada menit ke-76. Bek kiri yang dipasang Robert di Stadion 17 Mei adalah Zulkifli Syukur. Pemain asli Makassar berusia 33 tahun itu sudah menjadi sorotan pelatih asal Belanda itu dalam dua laga sebelumnya. Zulkifli juga menjadi penyebab kekalahan 3-2 PSM dari tuan rumah Borneo FC awal Oktober lalu.
Saat melawan Persib, Bhayangkara dan Persiba Robert membangkucadangkan Zulkfli. Namun saat melawan Barito, Robert harus menurunkan lagi bekas pemain Timnas Indonesia itu karena kebutuhan mendesak.
Selain menyoroti lini belakang yang dihuni Zulkifli, Robert juga menyebut kondisi lapangan di Stadion 17 Mei. Menurut bekas manajer Arema FC itu, rumput di markas Barito kurang baik sehingga PSM kesulitan mengalirkan bola.
"Sayangnya lapangan tidak bagus," ujar Robert.