REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tim Disaster Victim Identification (DVI) merilis ada enam jenazah korban kebakaran pabrik petasan Kosambi yang sudah teridentifikasi.
"Hari ini Senin, 30 Oktober kita sudah mengidentifikasi enam jenazah," ucap Kombes pol Pramujoko di RS Polri, Kramat Jati, Jakarta Selatan, Senin (30/10).
Ketua Tim DVI, Kombes pol Pramujoko menyatakan sejak dua hari yang lalu data-data ante mortem tambahan yang dikirimkan oleh keluarga korban banyak berdatangan. Semakin banyak data yang dikirimkan maka akan memudahkan proses identifikasi korban.
"Dua hari kemarin banyak data ante mortem yang dikirim keluarga. Itu membantu sekali untuk proses identifikasi," ujar Kombes pol Pramujoko, di RS Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur, Senin (30/10).
Data ke-enam jenazah yang teridentifikasi tersebut adalah :
- Body Bag No. 024/RSP/001, No. Regis 360, atas nama Halimah Binti Saroni (AM 037). Alamat Tangerang, Banten. Teridentifikasi melalui DNA, Gigi dan Medis
- Body Bag No. 026/RSP/001, No. regis 362, atas nama Robiyah (AM 041). Alamat Tangerang, Banten. Teridentifikasi melalui DNA, Gigi, dan Medis.
- Body Bag No. 028/RSP/001 No. Regis 364, atas nama Epih binti Udin (AM 044). Alamat Tangerang, Banten. Teridentifikasi melalui DNA, Gigi, dan Medis.
- Body Bag No. 016/RSP/001 No. Regis 349, atas nama Ponih (AM 026). Alamat Tangerang, Banten. Teridentifikasi melalui Gigi dan Medis.
- Body Bag No. 036/RSP/001 No. Regis 372, atas nama Putri (AM 047). Alamat Tangerang, Banten. Teridentifikasi melalui Gigi, Medis, dan Properti.
- Body Bag No. 03/RSP/001 No. Regis 336, atas nama Aryusli Hardiwan (AM 048). Alamat Tegal, Jawa Tengah. Teridentifikasi melalui Gigi, Medis, dan Properti.
Jenazah bernama Aryusli Hardiawan diketahui memakai properti pakaian berwarna merah. Properti tersebut masih tersisa sedikit dan sesuai dengan foto yang diberikan keluarga.
Saat ini, Kombes pol Pramujoko menegaskan proses post mortem telah selesai. Tinggal menyamakan data dari posko ante mortem// maka jenazah sudah bisa diidentifikasi. Oleh karena itu, Pramujoko meminta keluarga untuk terus mengirimkan data yang penting atau pribadi terkait korban agar memudahkan proses identifikasi.