Senin 30 Oct 2017 19:00 WIB

Pelajaran dari Luqman

Rep: Ratna Ajeng Tedjomukti/ Red: Agung Sasongko
Ilustrasi kisah Luqman
Foto: saharamet.org
Ilustrasi kisah Luqman

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Suatu ketika Luqman menunggangi keledai memasuki pasar. Sementara anaknya berjalan mengikuti dari belakang. Orang-orang di pasar memperhatikan mereka. Ada yang mengecam Luqman, karena membiarkan anaknya berjalan kaki. Mendengar omongan itu, Luqman turun dan menaikkan anaknya ke atas keledai.

Ternyata masih ada orang yang tidak suka melihat hal tersebut. Mereka berkata,"Lihat orang tuanya berjalan kaki sedangkan anaknya sedap menaiki himar itu, sung guh kurang ajar anak itu."

Luqman kemudian ikut menunggangi keledai bersama anaknya. Masih ada juga orang-orang yang menggunjingkannya.

Mereka mengasihani keledai karena harus menahan beban yang berat. Luqman mendengar omongan itu. Kali ini si bijak dan anak nya turun dan berjalan kaki. Apakah orang-orang sudah berhenti menggunjingkan mereka? Belum. Ternyata masih ada saja yang membicarakan hal tak berguna.

Dia menasihati anaknya agar tidak selamanya mendengar omongan orang, karena belum tentu benar. Siapa pun harus meminta pertimbangan Allah, karena Sang Pencipta adalah Mahapemberi hidayah.

Luqmanul Hakim diabadikan Allah menjadi nama sebuah surah. Siapa pun dapat membaca ayat-ayat Ilahi tentang Luqman di dalam surah tersebut. Isinya adalah kisah dan nasihat kebaikan yang sarat inspirasi.

Al-Hafizh Ibnu Katsir dalam kitabnya al-Bidayah wan Nihayah menjelaskan asalusul Luqman dari berbagai pendapat. Nama lengkapnya adalah Luqman bin An qa' (Unaqa') bin Sadun. Dalam riwayat lain, namanya Luqman bin Tsaran. Kete rangan ini diriwayatkan oleh As-Suhaili dari Ibnu Jarir dan al-Qutaibi.

As-Suhaili berkata,Dia seorang warga Nubi, penduduk Ailah. Menurutku, dia orang yang saleh, ahli ibadah, ungkapanungkapannya indah, bagus, baik, dan mengandung hikmah.

Ada yang mengatakan bahwa dia adalah seorang hakim di masa Nabi Daud. Suf yan Ats-Tsauri menjelaskan informasi dari al- Asy'ats, Ikrimah, dan Ibnu Abbas. Luq man adalah hamba sahaya, dari Habsyah (Ethiopia, Afrika Utara) dan seorang tukang kayu. Yahya bin Sa'id al-Anshari berkata dari Sa'id bin Al-Musayyab.Luqman berasal dari Sudan Mesir, berbibir tebal, dan Allah memberinya hikmah.

Suatu ketika said bin al-Musayab mena sihati temannya agar tidak bersedih hanya karena berkulit hitam. Sebab, ada tiga orang terpilih di dalam Islam yang berpenampilan seperti itu. mereka adalah Bilal, Mihja' pelayan Umar, dan Luqmanul Ha kim. Yang terakhir bercirikan kulit hitam dan berbibir tebal. Amr bin Qais menambahkan ciri-ciri Luqman lainnya, yaitu bertelapak kaki panjang dan lebar.

Yang menarik dari Luqman adalah perangainya penuh kebaikan. Kisah kehidupannya sebagaimana termaktub dalam Alquran menjadi pelajaran bagi masyarakat dari berbagai zaman. Dia adalah teladan karena menjalankan perintah Allah dan menjauhi segala larangan-Nya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement