REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah menetapkan pada 31 Oktober 2017, pengguna jalan tol di seluruh Indonesia wajib menggunakan uang elektronik. Terkait program tersebut, Badan Pengelola Jalan Tol (BPJT) mencatap per 27 Oktober 2017, pengguna jalan tol skala nasional yang menggunakan pembayaran elektronik masih 92 persen.
Hanya sisa satu hari hingga besok (31/10) target tersebut harus tercapai. Jika masih ada pengguna jalan tol yang keberatan menggunakan uang elektronik karena sisanya tidak bisa diuangkan maka hal tersebut dipastikan tidak akan terjadi.
Vice President Digital Banking & Financial Inclusion Bank Mandiri Nandan Sandaya memangatakan berapapun uang tersisa di kartu uang elektronik bisa ditukar dengan tunai. "Semisal ada yang sudah tidak mau menggunakan kartu pembayaran elektroniknya lagi, berapapun sisanya atau hanya tiga ribu rupiah bisa diuangkan," kata Nandan di Galeri Nasional, Jakarta, Senin (30/10).
Dia memastikan, masyarakat tidak perlu khawatir lagi jika ingin menukar uang elektroniknya dengan tunai. Nandan menambahkan, untuk melakukan penukaran ke uang tunai bisa dilakukan di setiap bank yang sesuai dengan kartu uang elektroniknya.
Sementara itu, dia menjelaskan saat ini hingga besok (31/10) sebanyak 1,5 juta kartu uang elektronik masih digratiskan tanpa mengurangi saldo pengguna tol. Hanya saja dari program diskon tersebut ternyata penjualan belum sampai setengahnya.
"Sampai sekarang belum terjual mencapai setengahnya. Kalau belum habis maka kartu tersebut tetap akan disebar tanpa mengurangi pengisian saldo. Bahkan ditambah masa waktunya dua minggu setelah tanggal 1 November 2017," tutur Nandan.
Untuk mendukung dan mempermudah pengguna tol mengisi ulang uang elektronik keluaran Bank Mandiri, Nandan menegaskan sudah disediakan sarana via ATM dan kantor cabang. Totalnya, lanjut nandan, ada sebanyak 800-an sarana isi ulang uang elektronik.
Meski begitu ia tidak menyarankan untuk mengisi ulang uang elektronik di gardu tol. "Masih bisa isi ulang memang untuk di gardu tol meski tidak semua gardu. Tapi tidak disarankan, karena itu sama saja menambah antrean. Pengguna tol bisa melakukan isi ulang di rest area tol," ujar Nandan.