Selasa 31 Oct 2017 07:07 WIB

Tokoh Dianggap Tepat Dampingi Ridwan Kamil Versi Pengamat

Bupati Tasikmalaya Uu Ruzhanul Ulum.
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Bupati Tasikmalaya Uu Ruzhanul Ulum.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pakar Ilmu Politik dan Pemerintahan dari Universitas Padjajaran (Unpad) Muradi menilai sosok Bupati Tasikmalaya Uu Ruzhanul Ulum tepat mendampingi atau menjadi calon wakil gubernur (wagub) untuk Ridwan Kamil atau Emil di Pilgub Jawa Barat 2018.

"Kalau melihat kandidat calon wakil Emil yang disodorkan partai pengusung saat ini, saya melihat sosok Uu lebih unggul dibanding Daniel. Uu mampu mendongkrak popularitas dan elektabilitas di Priangan Timur," kata Muradi, di Bandung, Senin (30/10).

Menurut dia terdapat tiga kriteria yang harus dipertimbangkan Emil dalam memilih wakilnya yakni pertama, calon pendampingnya harus mampu menutupi kelemahan popularitas dan elektabilitas Emil di suatu wilayah.

"Cari wakil yang bisa garap kelemahan basis pemilih Emil, kedua calon wakil harus memiliki jaringan yang kuat, salah satunya melalui partai dan ketiga wakilnya harus bisa menopang kinerja Emil. Bukan sebaliknya," kata dia.

Ia mengatakan Ridwan Kamil yang diusung Partai NasDem), PKB, PPP, dan Golkar dihadapkan pada dua kandidat yang diprediksi kuat akan menjadi pendampingnya pada Pilgub Jawa Barat 2018 seperti diketahui.

Partai Persatuan Pembangunan (PPP) telah resmi mengusung Uu Ruzhanul Ulum untuk menjadi calon wakil gubernur, sedangkan Partai Golongan Karya (Golkar) mengusulkan Daniel Muttaqien. Ia mengatakan dengan kekuatan jaringan partai yang dimiliki sosok Uu diyakini mampu meningkatkan sosialisasi yang baik sehingga berpotensi besar untuk menarik simpati pemilih.

"Sebagai putra asli Priangan timur dan telah memiliki jaringan yang kuat, menurutnya Uu bisa merauk suara untuk Emil. Uu relatif bisa mengambil suara di Priangan timur," katanya.

Sementara itu, lanjut dia, sosok Daniel Mutaqien walaupun berasal dari utara Jawa Barat namun belum tentu bisa meningkatkan popularitas dan elektabilitas di kawasan tersebut. "Kalau Daniel, saya enggak yakin. Dia figur baru, belum bisa membangun. Paling juga hanya Indramayu saja, itu juga belum tentu," katanya.

Sementara itu, lanjut dia, dari sisi jaringan partai pun, sosok Uu lebih unggul dibanding Daniel. Dengan bulatnya dukungan PPP untuk Uu, mesin partai akan bekerja maksimal dalam mensosialisasikan Emil-Uu.

"Hal berbeda terlihat pada Partai Golkar di Jawa Barat. Meski partai tersebut memiliki logistik yang lebih kuat. Hal ini belum tentu bisa diandalkan mengingat adanya persoalan di tubuh Golkar," kata dia.

Ia menambahkan pengusulan Daniel sebagai calon wakil gubernur menimbulkan kekecewaan di struktur dan kader Golkar di Jawa Barat yang berharap Ketua DPD Partai Golkar Provinsi Jawa Barat Dedi Mulyadi sebagai calon gubernur.

"Partai Golkar punya tingkat resistensi yang cukup besar, karena ada Dedi Mulyadi sehingga Emil akan berisiko jika memilih Daniel sebagai pendampingnya. Semacam api dalam senyap, bisa terbakar. Karena ada kekecewaan dari kader Golkar," katanya.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement