REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Presiden AS Donald Trump mengatakan pasukannya telah menangkap seorang pria yang dituduh terlibat dalam serangan di sebuah kompleks diplomatik AS di Kota Benghazi, Libya, pada 2012. Pria bernama Mustafa al-Imam ini ditangkap di Libya.
"Kemarin, atas perintah saya, pasukan Amerika Serikat menangkap Mustafa al-Imam di Libya," kata Trump, dikutip BBC.
Al-Imam menghadapi sejumlah tuduhan, termasuk tuduhan pembunuhan dan dukungan terhadap terorisme. Jaksa Agung Jeff Sessions mengatakan bahwa al-Imam sedang dalam proses pengangkutan ke AS.
Sessions menambahkan, al-Imam akan menghadapi pengadilan federal karena perannya dalam serangan tersebut. Tersangka lainnya, Ahmed Abu Khattala, sudah diadili di AS.