Selasa 31 Oct 2017 10:01 WIB

Pilgub Jabar, PKS Masih Bertahan Usung Demiz-Syaikhu

Rep: Kabul Astuti, Fauziah Mursyid/ Red: Elba Damhuri
Calon Gubernur Jabar, Deddy Mizwar (Demiz) mengunjungi Kantor DPW PKS Jabar di Jalan Soekarnohatta Kota Bandung, diterima oleh Ketua DPW PKS Jabar Ahmad Syaikhu, Jumat (27/10).
Foto: Republika/Arie Lukihardianti
Calon Gubernur Jabar, Deddy Mizwar (Demiz) mengunjungi Kantor DPW PKS Jabar di Jalan Soekarnohatta Kota Bandung, diterima oleh Ketua DPW PKS Jabar Ahmad Syaikhu, Jumat (27/10).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pimpinan Fraksi PKS MPR RI Mustafa Kamal memandang naik turunnya dukungan terhadap pasangan Deddy Mizwar-Ahmad Syaikhu (Demiz-Syaikhu) yang terjadi jelang Pilkada Jawa Barat 2018 sebagai hal biasa. Dalam beberapa hari belakangan, muncul nama-nama lain yang disandingkan dengan Demiz, termasuk Dedi Mulyadi.

Mustafa mengatakan PKS dan Gerindra sejauh ini masih tetap mendukung pasangan Demiz-Syaikhu."Modalnya tetap itu, tetap pasangan yang sudah disepakati. Komunikasi politik dan dinamika politik biasa," kata Mustafa usai sebuah diskusi kepada wartawan di Gedung DPR, Senin (30/10).

Mustafa membantah sikap Gerindra yang seolah mundur mengusung Demiz. Ia melihat pro kontra itu sebagai ekspresi kader atau masyarakat terhadap pimpinan. Menurut dia, hal itu biasa disampaikan dalam rangka pengumpulan aspirasi. Kondisi serupa juga dapat terjadi di partai atau di daerah manapun.

Apalagi, lanjut Mustafa, Pilkada Jabar 2018 adalah pilkada dengan penduduk terbesar di Indonesia. Wajar bila dinamika pilkada di provinsi ini sudah terasa jauh-jauh hari. Ia menyatakan bahwa Gerindra dan PKS sudah punya cukup kursi di Jabar untuk mengusung Demiz-Syaikhu sebagai calon gubernur dan wakil gubernur.

"Biasa itu disampaikan dalam rangka aspirasi. Tetapi sikap formal kan definitif dan pasangan ini tetap, pasangan Demiz-Syaikhu. Nah itu modal dasar yang dibangun antara PKS dan Gerindra dan kita tetap terus komunikasikan," ujarnya.

Dinamika politik jelang Pilkada Jawa Barat 2018 kian menghangat. Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi, yang juga menjabat Ketua DPD Jawa Barat, tidak mendapatkan rekomendasi dari Partai Golkar. Sekjen DPP Golkar Idrus Marham malah menyatakan dukungan partainya untuk Ridwan Kamil-Daniel Mutaqien sebagai pasangan calon gubernur dan calon wagub Pilkada Jawa Barat 2018.

Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mempertimbangkan untuk menyandingkan Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi dengan Wakil Gubernur Deddy Mizwar di Pilkada Jawa Barat 2018. Hasto mengatakan keduanya memiliki kans untuk diusung PDIP.

Sementara, Wakil Gubernur Deddy Mizwar sudah lama ditimang untuk maju menjadi calon gubernur di Pilkada Jabar 2018 oleh Partai Gerindra. Oleh koalisi ini, Deddy Mizwar disandingkan dengan politisi PKS sekaligus Wakil Wali Kota Bekasi Ahmad Syaikhu.

Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon mengatakan partainya masih melakukan komunikasi dengan bakal calon-bakal calon yang ada. Gerindra akan memprioritaskan orang-orang yang sudah menjalin komunikasi dengan Gerindra dan dinilai dapat bekerja sama ke depan.

"Ya namanya politik peluangnya selalu terbuka ya, tapi kita tentu akan prioritaskan orang-orang yang kita anggap mempunyai komunikasi yang baik dan bisa bekerja sama ke depan. Itu intinya," kata Fadli.

Fadli menyatakan sampai sekarang belum ada komunikasi antara Partai Gerindra dengan PDI Perjuangan tentang Pilkada Jabar. Partai Gerindra baru melakukan penjajakan dan komunikasi politik dengan partai-partai yang selama ini karib, seperti PKS, PAN, dan Demokrat. Gerindra masih merasa perlu mengkaji terkait kemungkinan PDI Perjuangan masuk dalam lingkaran koalisi.

Gerindra tampaknya tidak ingin buru-buru memutuskan rekomendasi. Fadli menyatakan formasi kandidat cagub-cawagub juga penting untuk mempertimbangkan peluang kemenangan Gerindra di Pilkada Jabar. Seperti halnya di Pilkada DKI 2017, pasangan Anies-Sandi yang diusung Gerindra juga baru diputuskan detik-detik terakhir.

Sementara, Partai Demokrat belum memutuskan dukungannya, Namu, Sekjen Partai Demokrat Hinca Pandjaitan mengungkap sudah ada beberapa nama yang telah berkomunikasi dengan Partai Demokrat secara intensif.

"Deddy Mizwar salah satu yang kami komunikasikan intensif selain kader kami sendiri, ada Dede Yusuf dan ada Pak Iwan. Tapi dengan Deddy Mizwar kami komunikasi intens," ujar Hinca. (Editor: Muhammad Hafil).

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement