REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Universitas Muslim Indonesia (UMI) selangkah lagi melahirkan Doktor pertama manajemen pendidikan islam yakni Abd Wahid Thahir, MAg yang tidak lain Kakanwil Kemenag Prov Sulawesi Selatan. Humas UMI, Nurjannah Abna mengatakan setelah menempuh pendidikan selama hampir tiga Tahun, akhirnya Abd Wahid Thahir pada 29 Oktober 2017 Sukses mempertahankan Desertasinya dihadapan para Promotor dan Tim Pengujinya di Kampus Pasca Sarjana Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar.
"Kakanwil Kemenag Sulsel ini dalam Ujian Tutup (Promovendus) sukses memaparkan desertasinya yang berjudul "Pengaruh Sumber Daya Pendidikan Terhadap Peningkatan Prestasi Siswa Madrasah Aliyah Negeri di Sulawesi Selatan"," katanya, Senin (30/10).
Untuk fokus penelitiannya dikhususkan di lima madrasah aliyah yang ada di Sulsel sebagai sampel yaitu Madrasah Aliyah Negeri 2 Kota Makassar, MAN 2 Kota Pare Pare, MAN 1 Kota Palopo dan MAN 1 Kab. Bulukumbaserta MAN Bone. Abd Wahid Thahir yang juga ketua Forum Kepala Kanwil Kemenag se-Indonesia dan Ketua Tanfidziyah PCNU kota Makassar ini memaparkan bahwa tujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji Apakah Manajemen Standar Isi dan standar proses.
Manajemen pendidik dan tenaga kependidikan, Manajemen Sarana dan prasarana, serta Manajemen pembiayaan Pendidikan berpengaruh terhadap prestasi siswa Madrasah Aliyah Negeri yang ada di Sulsel. Wahid Thahir juga berharap penelitiannya ini akan mampu mendeskripsikan pengaruh Manajemen Sumber daya Pendidikan yang nantinya akan diterapkan pad Madrasah sehingga endingnya bisa meningkatkan prestasi siswanya, papar beliau.
Dengan suksesnya Beliau menjalani Ujian Tutup desertasi Doktornya (Primovendus) maka selangkah lagi (yaitu Promosi Doktor) Kakanwil Kemenag Provinsi Sulsel ini akan menyandang gelar Doktor di Prodi Manajemen Pendidikan Islam untuk Pertama Kalinya di UMI Makassar.