REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Wali Kota Mataram Ahyar Abduh mengatakan penyelenggaraan musyawarah nasional (munas) dan konferensi besar (konbes) Nadhlatul Ulama (NU) 2017 di Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB) pada 23-26 November 2017 sebagai kehormatan besar bagi Kota Mataram.
Ahyar menilai, pagelaran munas dan konbes NU yang baru pertamakali digelar di Mataram akan memberikan dampak yang sangat besar, baik dari segi citra Mataram sebagai destinasi wisata, maupun aspek perekonomian para pelaku wisata di Bumi Seribu Masjid.
Meski Kota Mataram sudah berulangkali menggelar event berskala nasional maupun internasional, Ahyar tetap memegang tiga prinsip utama dalam setiap kegiatan, yakni sukses penyelenggaraan, sukses pencitraan, dan juga sukses ekonomi. Dengan penyelenggaraan munas dan konbes NU 2017, Ahyar meyakini citra Mataram sebagai destinasi wisata akan semakin meningkat.
Ahyar meminta panitia penyelenggara, organisasi perangkat daerah (OPD) Mataram, dan masyarakat Mataram untuk mempersiapkan diri menyambut kedatangan tamu-tamu peserta dan kyai sepuh NU dari seluruh Indonesia, dan juga tamu dari negara-negara sahabat.
"Kita mem-back up berupa dana hibah Rp 2 miliar dari Pemerintah Kota Mataram. Alhamdulillah, Mataram dipercayakan sebagai tempat munas dan konbes NU 2017," ujar Ahyar seusai rapat koordinasi persiapan munas dan konbes NU 2017 di Kantor Wali Kota Mataram, Selasa (31/10).
Dari sisi ekonomi, kegiatan munas dan konbes NU 2017 juga memiliki peluang besar bagi para pelaku industri wisata, termasuk industri kecil dan menengah untuk menjajakan produk dan hasil kerajinan tangannya. Pasalnya, jumlah peserta munas dan konbes NU berdasarkan catatan resmi panitia berkisar sebanyak 1.200 peserta. Angka ini belum termasuk para kyai sepuh, tamu undangan, dan partisipan yang ikut memeriahkan munas dan konbes NU.
"Tamu banyak kan bawa manfaat bagi masyarakat, karena tamu pasti ingin menikmati kuliner dan bawa oleh-oleh ketika pulang, lalu hotel-hotel juga bisa penuh," kata Ahyar.
Ahyar juga meminta Dinas Perdagangan Mataram untuk mendukung bazar dan pasar rakyat di Islamic Center sebagai sarana promosi kuliner, hingga kerajinan tangan khas Mataram, dan juga Lombok.
"Mari kita sambut munas dan konbes NU. Ini adalah tamu-tamu terhormat yang akan datang, seperti para kyai-kyai dari seluruh Indonesia," kata Ahyar.