Selasa 31 Oct 2017 15:04 WIB

Peringati Hari Pahlawan, Ratusan Santri Jelajah KRI

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Gita Amanda
Kapal perang rumah sakit KRI dr. Soeharso (SHS)-990
Foto: dok. Dispen Armatim
Kapal perang rumah sakit KRI dr. Soeharso (SHS)-990

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA --  Menyambut Hari Pahlawan pada 10 November mendatang, sebanyak 400 pelajar Sekolah Menengah Atas (SMA) dan sederajat serta para santri berbagai pondok pesantren di Jawa Timur diajak untuk berlayar melintasi Perairan Suramadu (Surabaya-Madura) menggunakan Kapal Republik Indonesia (KRI) dr Soeharso 990. Perjalanan dilakukan sejak Senin (30/10) hingga Rabu (1/11) dengan menempuh rute Tanjung Perak-Pelabuhan Kamal Madura-Bhakti Sosial di Bangkalan-Tanjung Perak.

Kegiatan yang diselenggarakan Kementerian Sosial (Kemensos) ini digelar untuk terus menumbuhkan dan mengembangkan rasa cinta Tanah Air generasi muda. Kemensos ingin mengajak generasi milenial untuk tetap tersambung dengan para pahlawan bangsa.
 
"Maka untuk memberikan wawasan kebangsaan dan penanaman nilai-nilai kepahlawanan dan kejuangan, tidak cukup melalui seminar atau dialog. Berikan mereka pengalaman baru dan berbeda. Biarkan mereka meresapi makna mendalam Hari Pahlawan dengan cara kekinian," kata Direktur Jenderal Pemberdayaan Sosial Kemensos Hartono Laras dalam siaran persnya, Selasa (31/10).
 
Hartono melanjutkan, kegiatan yang digelar bekerja sama dengan TNI Angkatan Laut (AL) ini dilakukan di Surabaya karena merupakan Kota Pahlawan. Yakni tempat dimana pertempuran 10 November terjadi. 
 
"Mereka juga kami ajak untuk berbagi dengan masyarakat melalui bakti sosial di Kecamatan Kamal, Kabupaten Bangkalan. Ada pembagian sembako, pakaian layak pakai, kaki palsu, kursi roda, pengobatan massal," ujar Hartono. 
 
Selama perjalanan, terang Hartono, peserta akan mendapatkan berbagai pengetahuan seperti wawasan kebangsaan, bela negara, sejarah KRI dr Soeharso 990 dan renungan kebangsaan. Pengetahuan itu dirasa penting bagi generasi milenial agar memiliki kecintaan Tanah Air, memiliki etos bekerja sungguh-sungguh dan kerelaan untuk berkorban, seperti yang dilakukan para pahlawan.
 
Hartono juga menjelaskan alasan kegiatan tersebut dilakukan di KRI dan dengan cara berlayar. Itu tak lain karena Indonesia adalah negara maritim dan negara kepulauan yang terdiri dari 17 ribu pulau, serya sangat kaya akan kekayaan laut. 
 
"Oleh karena itu kita wajib menjaga kekayaan maritim dan kedaulatan bangsa sehingga dapat mengurangi terjadinya konflik seperti pencurian ikan, pelanggaran kedaulatan, sengketa wilayah, pencemaran laut, dan sebagainya. Ini juga tugas para generasi muda untuk memelihara laut beserta isinya," kata Hartono. 
 
Selain itu, lanjutnya, rasa memiliki dan kebanggaan sebagai bangsa pelaut tidak boleh dilupakan generasi masa depan. Maka sangat penting menumbuhkan rasa kebangsaan di kalangan generasi muda agar mereka memiliki pemahaman dan lebih mengenal sejarah perjuangan bangsanya.
 
"Dengan demikian mereka tidak kehilangan jati diri sebagai bangsa, serta tergerak hatinya untuk mengimplementasikan nilai-nilai luhur bangsa dalam kehidupan sehari-hari," ujar Hartono.
 
Sementara itu Komandan KRI dr. Soeharso 990 Letkol Laut Alfred mengungkapkan kegiatan semacam ini perlu dilakukan sesering mungkin. Sebab, kegiatan seperti itu dianggapnya mampu mempertebal nasionalisme.
 
Apalagi, generasi muda merupakan ujung tombak yang akan menjadi pemimpin masa depan. "Saya sepakat acara semacam ini terus dilaksanakan dan bisa menjangkau lebih banyak anak-anak muda," kata Alfred. 
 
Seorang peserta dari SMK Bahrul Ulum, Surabaya, Mohammad Erlangga mengaku senang bisa mengikuti kegiatan ini. Laki-laki yang bertugas mengibarkan bendera merah putih saat prosesi pelepasan peserta Jelajah Kapal Kepahlawanan ini memhaku mendapatkan wawasan baru di bidang maritim dan bela negara. 
 
"Senang pastinya. Bertemu banyak teman baru. Di sini saya juga belajar disiplin dan menghargai waktu, serta berkesempatan berlayar dengan kapal milik TNI AL. Ini sungguh pengalaman luar biasa," ujar Erlangga.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement