REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jumlah korban meninggal akibat ledakan pabrik kembang api di Kosambi, Tangerang, bertambah. Satu korban yang sebelumnya sempat menjalani perawatan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tangerang, meninggal dunia pada Senin (30/10) malam, akibat luka bakar yang parah.
"Tadi malam ada lagi tambahan yang meninggal satu," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes RP Argo Yuwono di Polda Metro Jaya, Selasa (31/10).
Argo mengaku belum mendapat informasi secara lengkap identitas korban yang baru meninggal dunia itu. Ia hanya mengungkapkan, dari 10 korban yang dirawat di RSUD Tangerang, sudah tiga orang yang meninggal dunia. "Totalnya jadi tiga orang yang meninggal," ujarnya.
Sebelumnya, dua korban bernama Nurhayati dan Ati dinyatakan meninggal dunia di RSUD Tangerang. Humas RSUD Kabupaten Tangerang Lilik menjelaskan korban meninggal lantaran kondisi luka bakar serius mencapai 80 persen. Dokter, kata dia telah melakukan upaya semaksimal mungkin namun korban tak tertolong. "Kita sudah maksimal melakukan upaya pertolongan," ucapnya.
Tim dokter forensik Rumah Sakit Polri juga masih mengindentifikasi puluhan kantong jenazah, korban ledakan PT Panca Buana Cahaya Sukses, pada Kamis (26/10). Dari puluhan kantong, tim forensik baru mengidentifikasi 15 jenazah
Polisi telah menetapkan tiga orang tersangka dalam kasus tersebut. Mereka adalah pemilik perusahaan bernama Indra Liyino, Direktur Operasional Panca Buana Cahaya Sukses bernama Andri Hartanto, dan tukang las bernama Suparna Ega.