REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Penyelenggaraan Musyawarah Nasional (Munas) dan Konferensi Besar (Konbes) Nahdlatul Ulama (NU) di Islamic Center NTB pada 23-26 November 2017 akan berlangsung semarak.
Ketua Panitia Munas dan Konbes NU Daerah Lalu Winengan mengatakan, ajang Munas dan Konbes NU akan dimulai pada 22 November dengan Pawai Taaruf yang akan diikuti sedikitnya 10 ribu santri dan pelajar di Mataram. Para santri dan pelajar itu juga akan bersama-sama melantunkan salawat badar menyambut kedatangan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Rute pawai taaruf sendiri mengambil titik permulaan di Islamic Center NTB dan berakhir di depan Taman Sangkareang. Winengan menyampaikan, Presiden Jokowi direncanakan akan membuka Munas dan Konbes NU pada 23 November.
"Nanti juga akan ada arak-arakan bendera NU berukuran 40x60 yang akan diserahkan sebagai rekor MURI," ujar Winengan usai rapat koordinasi persiapan Munas dan Konbes NU 2017 di Kantor Wali Kota Mataram, Selasa (31/10).
Mengenai persiapan, panitia daerah sudah menyiapkan lima pondok pesantren sebagai tempat menginap para peserta Munas dan Konbes NU yang tercatat berjumlah 1.200 orang. Angka ini belum termasuk para kiai sepuh, ulama, dan tamu undangan yang akan tinggal di sejumlah hotel yang ada di Mataram.
Selain itu, panitia juga menggelar pasar rakyat di halaman Islamic Center NTB selama Munas dan Konbes NU berlangsung. Winengan berharap, pasar rakyat bisa dimanfaatkan para pedagang kaki lima dan juga pelaku industri wisata untuk menjajakan produknya.
"Semoga Munas dan Konbes NU ini juga dapat bermanfaat bagi masyarakat sekitar, pedagang, dan industri wisata yang ada di Lombok seperti oleh-oleh dan kuliner," ungkap Winengan.