REPUBLIKA.CO.ID, PYONGYANG -- Lebih dari 200 orang tewas ketika sebuah terowongan yang sedang dibangun di fasilitas uji coba nuklir Korea Utara (Korut) di Punggye-ri ambruk, Selasa (31/10). Menurut laporan stasiun televisi Jepang, TV Asahi, yang dikutip laman Yonhap, pada saat terowongan ambruk, sekitar 100 pekerja di fasilitas uji coba nuklir Korut itu terjebak dan tertimbun reruntuhan.
"100 pekerja lainnya kemungkinan tewas ketika mencoba menyelamatkan orang-orang yang terjebak dan ambrukan kedua terjadi," kata TV Asahi dalam laporannya.
Laporan TV Asahi tidak memberi keterangan lebih lanjut dan terperinci terkait insiden tersebut. TV Asahi pun tidak memberi informasi yang pasti perihal waktu ambruknya terowongan.
Para ahli telah sering memperingatkan bahwa lokasi uji coba nuklir Korut seharusnya menjadi sangat rapuh dan tidak stabil setelah enam kali melakukan pengujian nuklir. Termasuk uji coba bom hidrogen yang terakhir yang menyebabkan guncangan setara gempa berkekuatan 7,2 skala Richter. Guncangan-guncangan tersebut sangat rentan mengakibatkan fasilitas uji coba nuklir Korut runtuh atau ambruk.
Kendati demikian, belum ada konfirmasi independen terkait insiden ambruknya terowongan di fasilitas uji coba nuklir Korut. Pemerintah Korut pun belum merilis keterangan perihal laporan ini.