Selasa 31 Oct 2017 22:50 WIB

Ledakan Bom di Kabul Tewaskan Tiga Orang

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Elba Damhuri
Bom bunuh diri terjadi di Kabul, Afganistan, pada Jumat (29/9).
Foto: EPA/Hedayatullah Amid
Bom bunuh diri terjadi di Kabul, Afganistan, pada Jumat (29/9).

REPUBLIKA.CO.ID, KABUL -- Sebuah ledakan yang diyakini sebuah bom melanda Ibu Kota Afghanistan, Kabul, Selasa (31/10). Insiden ini menyebabkan sedikitnya tiga orang tewas dan 13 lainnya luka-luka.

Otoritas keamanan Afghanistan masih menyelidiki asal dan penyebab ledakan yang cukup dahsyat tersebut. Namun diyakini bahwa ledakan berasal dari sebuah bom mengingat Kabul telah beberapa kali menjadi target serangan milisi Taliban.

Pascaledakan sejumlah ambulans telah datang ke lokasi untuk mengangkut para korban. Hingga saat ini, tiga orang telah dikonfirmasi tewas. Namun jumlah korban tewas diperkirakan akan meningkat karena cukup banyak korban dengan luka cukup parah.

Pada Agustus lalu, sebuah bom mobil menyerang Kabul dan menyebabkan 13 orang tewas. Serangan bom mobil tersebut dilaporkan menargetkan sebuah kendaraan militer pemerintah di distrik Nawa. Distrik Nawa memang menjadi medan pertempuran yang sengit antara militer pemerintah dan milisi Taliban.

Serangan bom juga pernah terjadi di dekat markas besar polisi Afghanistan di Lashkar Gah. Pada Juni lalu, bom meledak di sekitar New Kabul Bank di kota Kabul. Serangan tersebut menyebabkan sejumlah personel militer dan warga sipil yang hendak berbelanja menyambut Idul Fitri tewas.

Sebelumnya, pada 31 Mei, Kabul juga diguncang bom berdaya ledak besar yang menyebabkan sekitar 150 orang tewas. Ini merupakan serangan teror paling mematikan sejak pasukan pimpinan Amerika Serikat menggulingkan Taliban dari kekuasaan pada 2001.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement