Rabu 01 Nov 2017 06:46 WIB

Delapan Orang Tewas dalam Serangan di New York

Rep: Marniati/ Red: Endro Yuwanto
Terorisme dan AS/ilustrasi
Foto: menwithfoilhats.com
Terorisme dan AS/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Sedikitnya delapan orang tewas dan 11 lainnya cedera di New York, Amerika Serikat (AS), setelah sopir truk masuk ke jalur sepeda di Lower Manhattan dan menabrak sejumlah orang di sana.

Dilansir dari BBC, Rabu (1/11), seorang pria berusia 29 tahun yang mengendarai truk tersebut ditembak oleh petugas polisi. Pria itu pun berhasil diringkus.

Pria tersebut diketahui bernama Sayfullo Saipov, seorang imigran yang datang ke AS pada 2010 dan menetap di Florida.

Wali Kota New York Bill de Blasio mengatakan, peristiwa ini merupakan tindakan pengecut yang ditujukan kepada warga sipil yang tidak bersalah.

"Kami tahu bahwa tindakan ini dimaksudkan untuk menghancurkan semangat kami, tapi kami juga tahu bahwa orang-orang New York kuat, orang-orang New York tangguh dan semangat kami tidak akan pernah padam oleh tindakan kekerasan dan tindakan yang dimaksudkan untuk mengintimidasi kami," kata Blasio.

Komisaris New York Police Department (NYPD) James O'Neill mengatakan, berdasarkan informasi yang diterimanya, sebuah kendaraan yang disewa dari pengecerHome Depot menyerang pesepeda dan pejalan kaki di sepanjang jalur sepeda yang terdiri dari 20 blok. Kendaraan itu kemudian terhenti setelah menabrak bus sekolah, melukai dua orang dewasa dan dua anak.

Pengemudi muncul dengan memegang dua pistol dan berteriak-teriak. Ia ditembak di perut oleh seorang petugas polisi yang ditempatkan di dekat lokasi kejadian. Sebuah pistol paintball dan pistol pellet ditemukan dari tempat kejadian.

"Orang-orang yang meninggal dan terluka baru saja pergi, pulang kerja atau sekolah atau menikmati sinar matahari dengan sepeda mereka. Ini adalah tragedi yang sangat besar bagi banyak orang, bagi banyak keluarga di New York," kata O'Neill.

Seorang saksi yang bernama Eugene mengatakan kepada ABC Channel 7, ia melihat sebuah truk pick-up putih yang melaju cepat menyusuri jalan setapak di sepanjang West Side Highway, dekat Sekolah Menengah Stuyvesant. Kendaraan tersebut melaju dengan kecepatan penuh dan melukai sejumlah orang. Ia juga mengaku mendengar sekitar sembilan atau 10 suara tembakan.

Seorang saksi lainnya mengatakan kepada jaringan TV lokal NY1 bahwa ia melihat seorang pria berjalan di sekitar persimpangan dan mendengar lima sampai enam tembakan. "Saya melihat dia memiliki sesuatu di tangannya, tapi saya tidak tahu apa itu, tapi mereka mengatakan bahwa itu adalah pistol," katanya.

Presiden AS Donald Trump telah diberitahukan tentang insiden tersebut. "Di NYC, terlihat seperti serangan lain oleh orang yang sangat sakit dan gila. Penegakan hukum akan sangat ketat. Kami tidak boleh membiarkan ISIS kembali, atau masuk negara kami setelah mengalahkan mereka di Timur Tengah dan tempat lain. Cukup!" kata Trump dalam akun Twitternya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement