REPUBLIKA.CO.ID, MADINAH -- Universitas Islam Madinah berencana mendirikan museum sejarah untuk mewujudkan cita-cita Kerajaan pada tahun 2030 yakni mempromosikan warisan Arab Saudi, Madinah dan Universitas Islam.
"Museum ini akan memberi kontribusi untuk memperkuat identitas budaya negara dan mempromosikan warisan nasional," kata Rektor Universitas Islam Madinah, Hatim bin Hassan Al-Marzouki, dilansir dari Arab News, Rabu (1/11).
Hatim mengatakan, museum berfungsi untuk meningkatkan kesadaran akan nilai budaya dan warisan nasional. Juga untuk meningkatkan peran museum dan mendokumentasikan sejarah universitas yang sudah berusia lebih dari setengah abad.
Hatim meminta komite museum sejarah yang dipimpin oleh Abdullah bin Mohammed Al-Otaibi, untuk mengembangkan perencanaan yang semaksimal mungkin. Termasuk perencanaan arsitektur, tema dan lokasinya. Serta mekanisme untuk mengumpulkan, mengklasifikasikan dan mengarsipkan artefak.
Sebagaimana dilaporkan Arab News, beberapa anggota komite museum sejarah Universitas Islam Madinah di antaranya, Omar bin Abdul Aziz Al-Saloumi, Suleiman bin Mohammed Al-Atni, Saud bin Abdul Aziz Al-Saloumi dan Rajaa bin Atiq Al-Muaili.