REPUBLIKA.CO.ID, TRIPOLI -- Patroli pantai Libya mencegat 299 pengungsi dari negara-negara sub-Sahara Afrika yang menumpang pada dua perahu karet di sebelah timur Tripoli pada Selasa (31/10), kata beberapa pejabat setempat.
Para pengungsi dicegat di dekat kota Zliten oleh satu dari beberapa kapal patroli pantai yang diperbaiki dan diantarkan oleh Italia kepada Libya pada awal tahun ini. Garis pantai barat Libya adalah titik keberangkatan utama bagi para pengungsi yang mencoba mencapai Eropa dengan menumpang kapal, banyak dari mereka melarikan diri dari konflik atau kemiskinan di daerahnya.
Lalu lintas penyeberangan telah menurun tajam sejak Juli, ketika kelompok bersenjata di pusat penyelundupan Sabratha mulai memblokade keberangkatan. Di bawah tekanan dari Italia dan negara-negara Eropa lainnya, petugas penjaga pantai Libya juga semakin aktif berpatroli dan memperluas jangkauannya serta mencegat para pengungsi sebelum mereka berhasil mencapai kapal penyelamatan internasional.
Pada 24 Oktober, lebih dari 18.800 pengungsi telah dicegat sepanjang tahun ini, menurut Organisasi International untuk Urusan Pengungsi (IOM). Lebih dari 111 ribu telah menyeberang ke Italia, sebagian besar dari Libya.
Kelompok pengungsi yang dicegat pada Selasa, dibawa kembali ke pelabuhan Tripoli dan dipindahkan ke pusat penahanan di Tajoura, sebuah daerah di pinggiran ibu kota. Di antara para pengungsi tersebut termasuk sekitar 15 anak-anak dan 25 wanita, kata petugas patroli pantai Ali al-Shebrak.