REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Lembaga AmilZakat Infak dan Sedekah Muhammadiyah (Lazismu) bakal menggelar rapat koordinasi nasional (rakornas) di Semarang, pada Jumat 3 hingga Ahad 5 November 2017.
Rakornas Semarang ini mengusung tema Penguatan Akuntabilitas Lazismu Menuju Pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs). Ketua Badan Pengurus Lazismu, Hilman Latief mengemukakan SDGs merupakan 17 tujuan pembangunan berkelanjutan dengan 169 capaian terukur yang telah ditentukan oleh PBB sebagai agenda pembangunan untuk kemaslahatan manusia dan makhuk hidup di muka bumi.
Sebagai Lembaga Amil Zakat Nasional,Lazismu turut mendukung pencapaian SDGs melalui pengembangan berbagai programpendayagunaan, kata Hilman dalam siara pers yang diterima Republika.co.id, Rabu(1/11)
Melalui penyelenggaraan rakornas ini diharapkan akan terbangun sinergi dan kemitraan program yang akan memperkuatposisi Lazismu dalam mendukung pencapaian SDGs.
Hal ini diamini Direktur Utama (Dirut)Lazismu, Andar Nubowo. Menurutnya, dengan penguatan sinergi dan kemitraan iniakan menjadikan program- program Lazismu semakin luas dan komprehensif.
Ada tiga kategori besar yang dijalankan,yakni pendidikan, ekonomi kreatif dan advokasi termasuk untuk buruh migran. Karenaluas, Lazismu membuka diri untuk bermitra dengan siapa pun, urainya.
Secara kultur, lanjutnya, mitra Lazismu adalah Muhammadiyah. Karena inklusif, Lazismu juga bekerja sama dengan TimNasional Percepatan Penaggulangan Kemiskinan (TNP2K), KontraS, Migran Care, danlembaga swadaya masyarakat lainnya.
Sinergi Lazismu dengan mitra terpercaya bermakna ekosistem zakat, infak, sedekah, dan wakaf (ziswaf) pun menyeluruh. Lazismuoptimis akan terus berkembang sebagai lembaga zakat yang amanah, profesional,dan inovatif.
Sama seperti tahun-tahun sebelumnya,pada event kurban tahun ini Lazismu juga berkolaborasi dengan salah satuperusahaan farmasi terbesar di Indonesia. Lazismu memiliki program kurbannasional yang penyalurannya untuk penerima manfaat di kawasan terluar, terdepandan tertinggal (3T).
Program kurban di kawasan 3T mensaratkan kolaborasi dan kebersamaan agar mereka yang jauh dari akses dapat merasakankebahagiaan. Tidak terkecuali, mereka yang tinggal di kawasan padat penduduk,kumuh dan kantong- kantong kemiskinan lainnya.
Memperluas cakupan penerima manfaat ketujuan pembangunan berkelanjutan, pada aksi kemanusiaan untuk Rohingya, Lazismumenghimpun dana mencapai Rp 20 milyar lebih.
Bahkan, Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah dengan bendera Muhammadiyah Aid telah mengirim tim medis ke Distrik Cox'sBazar, Bangladesh untuk membantu pengungsi etnis Rohingya yang terusir dariProvinsi Rakhine, Myanmar.
Jenis layanan yang Muhammadiyah Aidlakukan adalah layanan kesehatan primer dan rawat luka sederhana. Pemberianantiobiotik dan cairan oralit kami berikan kepada setiap anak yang menderitapenyakit diare untuk mencegah dehidrasi.
Termasuk pemberian nutrisi bagi ibu hamil dan menyusui termasukanak- anak balita, yang bekerja sama dengan mitra lokal. Hal ini dilakukanagar layanan kesehatan yang diberikan memiliki nilai manfaat secara holistic,jelasnya.