REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Hidayah itu memang unik. Kadang ia tak hanya menghampiri orang yang memburunya. Hidayah pun kadang menjemput orang yang selama ini justru membencinya. Itulah yang dialami Umair bin Wahab al-Jumahi.
Ia termasuk di antara tokoh Quraisy yang sangat menentang Islam sejak awal Nabi SAW mendapatkan wahyu. Bersama beberapa tokoh lainnya, ia mencaci Nabi Muhammad SAW. Bahkan, ketika terjadi Perang Badar, ia pun berada dalam barisan kafir Quraisy. Begitu bencinya dia dengan Islam, hingga orang-orang pun menyebutnya dengan Setan Quraisy.
Namun, pada puncak kebenciannya terhadap Nabi Muhammad itulah terjadi hal yang membalikkan kondisinya secara drastis. Dari pembenci Islam menjadi pembela Islam.
Bahkan, Umair pernah berjanji: dimana tempat ia pernah duduk bersama kekafirannya, ia akan duduk di tempat tersebut bersama keimanannya. Ia pun bertekad untuk mengganti perilaku buruknya selama ini dengan kebaikan.
Bagaimana ceritanya detilnya? “Ikuti kajian Sirah Shahabat The Series yang kali ini akan membahas tentang sosok Umair bin Wahab al-Jumahi, Setan Quraisy pembenci Islam yang akhirnya berbalik menjadi pembela Islam. Kajian tersebut akan digelar di Masjid Alumni IPB, Botani Square, Bogor, Rabu (1/11) sore ini ba’da Maghrib,” kata Ketua DKM Masjid Alumni IPB Iman Hilman kepada Republika.co.id, Rabu (1/11).
Seperti biasa, kata Iman, kajian Sirah Shahabat The Series ini akan diisi oleh Ustaz Hepi Andi Bastoni, seorang jurnalis, penulis dan da’i yang banyak menulis tentang Sirah Nabi dan Sirah Sahabat. “Pada Seri ke-86 ini, Ustaz Hepi Andi Bastoni akan membahas sosok Umair bin Wahab al-Jumahi. Kami mengundang kaum Muslimin untuk menghadiri kajian Sirah Sahabat ini untuk menambah wawasan keilmuan dan keimanan kita. Acara kajian ini terbuka untuk umum dan bersifat gratis,” papar Iman Hilman.