Rabu 01 Nov 2017 18:00 WIB

UAD Dorong Dosen Berkarya Melalui Media

Rep: Eric Iskandarsjah Z/ Red: Elba Damhuri
Lembaga Pengabdian Masyarakat (LPM) Universitas Ahmad Dahlan (UAD), menggelar Seminar Nasional Nasional Pengabdian kepada Masyarakat di Hotel Eastparc Yogyakarta, Rabu (25/10).
Foto: Republika/Fernan Rahadi
Lembaga Pengabdian Masyarakat (LPM) Universitas Ahmad Dahlan (UAD), menggelar Seminar Nasional Nasional Pengabdian kepada Masyarakat di Hotel Eastparc Yogyakarta, Rabu (25/10).

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Tenaga pengajar atau dosen di suatu universitas dinilai memiliki kompetensi yang mumpuni di bidangnya. Diharapkan, pemikiran-pemikiran itu dapat juga dituangkan dalam sebuah karya tulisan yang dapat dinikmati oleh masyarakat luas.

Oleh karena itu, Universitas Ahmad Dahlan (UAD) pun mendorong seluruh dosen di kampus tersebut untuk dapat menuangkan karya tulisnya melalui media masa. Hal itu dilakukan melalui sebuah kegiatan "Temu Redaktur Opini".

Kepala Hubungan Masyarakat UAD, Hadi Suyono mengatakan, latar belakang diselenggarakanya acara ini adalah untuk mendororong dosen UAD agar tak hanya menuangkan pemikiranya melalui karya ilmiah dan jurnal, namun juga malalui tulisan opini yang terpublikasikan di media masa. Menulis opini merupakan wujud sumbangsih dosen kepada masyarakat.

"Karena dengan begitu maka pemikiranya dapat tersampaikan kepada masyarakat yang lebih luas, tak hanya di lingkungan akademis," kata Hadi usai kegiatan yang digelar di Kampus I UAD, Yogyakarta, Rabu (1/11).

Selain itu, lanjut Hadi, dorongan ini juga diberikan pasalnya hingga saat ini ia mengakui bahwa kontribusi dosen dalam mempublikasikan pemikiranya melalui opini masih cukup rendah. Padahal, malalui opini yang dipublikasikan di media masa itu juga merupakan sebuah promosi diri yang dilakukan dengan cerdas, kata Hadi. Tak hanya itu, lanjut dia, hal ini juga memberikan promosi positif bagi instansi UAD.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement