Rabu 01 Nov 2017 20:57 WIB

Kunker Gubernur Ini Hanya Habiskan Rp 1,1 Juta Naik Pesawat

Rep: Hartifiany Praisra/ Red: Dwi Murdaningsih
Kunjungan kerja Gubernur Aceh.
Foto: ist
Kunjungan kerja Gubernur Aceh.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur Aceh Irwandi Yusuf melakukan kunjungan pribadi hanya dengan menghabiskan biaya sebesar Rp 1.125.000. Biaya tersebut digunakan untuk membeli 125 liter pertamax sebagai bahan bakar pesawat shark Aero buatan Slowakia miliknya.

Menurut Kepala Biro Humas dan Protokol Pemerintah Aceh, Mulyadi Nurdin, langkah tersebut merupakan penghematan besar yang dilakukan oleh pemimpin aceh dalam melakukan kunjungan ke daerah. Kunjungan tersebut dilakukan dari tanggal 25 sampai 30 Oktober.

"Ada 10 kabupaten dan kota yang dikunjungi oleh gubernur untuk meninjau proyek-proyek APBA dan Otsus tahun 2017 dengan biaya yang sangat murah, dan ini tidak bisa dilakukan jika bukan dengan pesawat terbang," ujar Mulyadi Nurdin, melalui siaran pers yang diterima Republika.co.id, Rabu (1/10).

Mulyadi mencontohkan jika perjalanan gubernur dari Banda Aceh ke Aceh Tenggara dapat menghabiskan biaya sekitar Rp 1 juta per mobil. Sementara dalam konvoi terdapat puluhan mobil yang mengiringi rombonga gubernur yang dapat menghabiskan biaya puluhan juta rupiah.

Dengan menggunakan pesawat, konvoi kendaraan tidak dilakukan, karena gubernur langsung ke daerah tujuan via udara dan setiba di lokasi langsung menggelar pertemuan dengan bupati/walikota setempat dan melakukan peninjauan proyek-proyek pembangunan, lanjutnya.

Tidak hanya biaya perjalanan, perjalanan gubernur mengelilingi Aceh sejauh 1.700 kilometer hanya menghabiskan total waktu 6,5 jam terbang.

Kunjungan gubernur yang dilakukan bersama Ketua Pengendali dan Percepatan Kegiatan (P2K) APBA Aceh Taqwallah ini memluai penerbangannya dari Bandara SIM Blang Bintang, Aceh Besar menuju Kabupaten Simeulue. Perjalanan dilanjutkan menuju Kabupaten Aceh Selatan, Kabupaten Singkil, Kota Subulussalam, Kabupaten Aceh Tenggara, Kota Langsa, Kabupaten Aceh Tamiang, Kabupaten Bener Meriah, Kabupaten Aceh Tengah, Sabang dan kembali ke Bandara SIM.

"Perjalanan udara ini bisa menghemat waktu dan biaya, karena kalau transportasi darat selain jarak tempuh yang menghabiskan cukup banyak waktu, dengan iringan kendaraan yang cukup panjang, jangkauan dari satu daerah ke daerah lainnya juga memerlukan banyak biaya," kata dia.

Saat ini di Aceh sudah tersedia sebelas bandara. Diantaranya adalah Bandara Sultan Iskandar Muda (Aceh Besar), Bandara Rembele (Bener Meriah), Bandara Malikul Saleh (Aceh Utara), Bandara Exxonmobil Oil (Lhoksukon), Bandara Cut Ali (Tapak Tuan), Bandara Maimun Saleh (Sabang), Bandara Senubung (Gayo Lues), Bandara Syekh Hamzah fansuri (Singkil), Bandara Kuala Batee (Abdya), Bandara Cut Nyak Dhien (Nagan Raya) dan Landasan Perintis Kuala Langsa (Langsa).

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement