Kamis 02 Nov 2017 02:19 WIB

IHZ Ingin Transformasikan Islam Rahmatal Lil Alamin

Rep: Muhyiddin/ Red: Agus Yulianto
Prof Rochmat Wahab (Republika/ Nico Kurnia Jati)
Foto: Republika/ Nico Kurnia Jati
Prof Rochmat Wahab (Republika/ Nico Kurnia Jati)

REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Penutupan Halaqah Nasional Ulama Pesantren dan Cendekiawan Gerakan Dakwah Aswaja Bela Negara ditandai dengan peluncuran Institut Hasyim Muzadi (IHM). IHM mulai digagas sejak Mei 2017 lalu dan mempunyai visi untuk terwujudnya pemikiran dan perjuangan nilai-nilai keagamaan.

"Kita merumuskan visi terwujudnya pemikiran dan perjuangan nilai-nilai keagamaan dan nilai kebangsaan dan keumatan yang mentransformasikan Islam rahmatal lil alamin sesuai manhaj ashlussunah wal jamaah an-nahdliyah," ujar Ketua Dewan Pakar IHM, Prof Rochmat Wahab saat sambutan dalam acara peluncuran IHM di Ponpes Al Hikam, Beji, Depok, Selasa (31/10).

Menurut dia, untuk mencapai visi tersebut, IHM akan melakukan pengkajian terhadap pemikiran Almarhum KH Ahmad Hasyim Muzadi, khususnya yang berkaitan dengan keagmaan dan kebangsaan. Selain itu, IHM juga akan menguatkan pemikiran dan perjuangan Kiai Hasyim untuk menciptakan perdamaian dunia, serta akan mendorong kemandirian umat dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

"Untuk mencapai visi itu kita akan mengkaji dan mengembangkan pemikiran KH Ahmad Hasyim Muzadi tentang keagaman dan kebangsaan," ucapnya.

Menantu dari tokoh pendiri N KH A Wahab Hasbullah ini menuturkan, berbagai permasalahan agama yang muncul dalam masyarakat akhir-akhir ini, tidak dapat diatasi secara mudah. Bahkan, jumlah konflik yang dipicu oleh masalah agama semakin meningkat meskipun adanya kenyataan bahwa kecenderungan semacam itu tidak diinginkan secara universal.

Menurut dia, agama sebenarnya mengajarkan perdamaian, namun dalam kenyataannya hal itu tidak tampak dalam kehidupan sehari-hari oleh para penganut agama itu sendiri. Sejumlah pola untuk memahami agama telah dirancang ketika orang menghadapi berbagai masalah yang muncul.

Beberapa pola itu memahami agama secara progresif, namun kebanyakan memahaminya secara skriptual. Berbagai pola ini kemudian memunculkan berbagai keberagaman di dalam sebuah masyarakat. Persoalan kompleks tersebut di atas memberikan inspirasi untuk mendirikan IHM di bawah naungan Yayasan Pesantren Al-Hikam Depok.

Lembaga ini diharapkan mampu menjawab sejumlah problematika sosial budaya dan agama di masyarakat. IHM merupakan sebuah lembaga sosial keagamaan di bawah figur pengasuh kiai dan para profesor yang berintegritas dan profesional, seperti KH Salahuddin Wahid (Gus Sholah) yang menjadi Ketua Dewan Penasehat IHM.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement