Kamis 02 Nov 2017 05:53 WIB

Terjerat Kasus Pelecehan, Menhan Inggris Mundur

Rep: Taufik Alamsyan Nanda/ Red: Agus Yulianto
Perdana Menteri Inggris, Theresa May.
Foto: AP/Michel Euler
Perdana Menteri Inggris, Theresa May.

REPUBLIKA.CO.ID, INGGRIS -- Pemerintah Inggris mengumumkan pengunduran diri Menteri Pertahanan (Menhan) Michael Fallon setelah munculnya tuduhan pelecehan seksual yang dilakukannya. Fallon mengatakan kepada Perdana Menteri Theresa May bahwa dia mungkin "tidak memenuhi standar yang tinggi" yang diharapkan dari militer.

Sebuah surat kabar, Rabu (1/11), melaporkan sebelumnya bahwa Fallon telah berulang kali menyentuh lutut seorang jurnalis pada tahun 2002. Ini adalah satu dari sejumlah tuduhan tentang perilaku yang tidak pantas oleh politisi Inggris dan staf parlementer. May telah mengadakan rapat para pemimpin partai untuk membahas bagaimana menangani masalah ini.

Parlemen Inggris alias Wesminster mendapat sorotan terkait penanganan pelecehan seksual setelah seorang aktivis buruh mengaku, dirinya diperkosa oleh seorang anggota partai. Seorang wanita lain mengatakan, bahwa dia dilecehkan oleh seorang anggota parlemen.

Bex Bailey, mantan anggota Komite Eksekutif Nasional, sebuah badan pemerintahan Partai Buruh, mengatakan, bahwa dia masih berusia 19 tahun saat diperkosa pada sebuah acara pesta di tahun 2011. Dia mengatakan, kepada BBC Radio 4 bahwa dua tahun setelah kejadian tersebut, dia tidak melaporkan ke polisi karena takut dan malu.

"Saya mengatakan kepada seorang anggota staf senior, mendesak agar saya tidak melaporkannya karena hal itu akan merusak reputasinya," kata Bailey, yang menggambarkan pelakunya adalah anggota senior di dalam partai yang bukan anggota parlemen.

Pemimpin buruh Jeremy Corbyn memuji Bailey atas keberaniannya dalam berbicara dan mengatakan bahwa partai tersebut akan memulai penyelidikan independen. "Tidak akan ada toleransi di Partai Buruh untuk melakukan seksisme, pelecehan atau kekerasan seksual," tulis Corbyn di Facebook.

Tuduhan tersebut adalah kasus paling serius dari serangan seksual yang dilaporkan sejak Perdana Menteri Theresa May pada Ahad lalu mendesak peraturan yang lebih ketat atas tata perilaku anggota parlemen. Desakan tersebut dilakukan setelah penyelidikan internal pemerintah diluncurkan atas perilaku menteri perdagangan junior Mark Garnier, yang membuat ucapan cabul kepada mantan ajudan dan memintanya untuk membelikannya mainan seks.

Media Inggris telah melaporkan adanya daftar pelecehan seksual yang menimpa 40 anggota parlemen dari partai asal May, Konservatif. Termasuk di antaranya enam nama menteri, yang tampaknya disusun oleh mantan karyawan yang merasa tidak puas.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement